JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di Jakarta menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia, Jumat (1/9/2023) pagi.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, Kamis, sekitar pukul 07.04 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 153.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 58,5 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi polutan tersebut 11,7 kali lebih besar dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Baca juga: Jawab Anggapan Tak Mau Minta Maaf karena Polusi Memburuk, KLHK: Ini PR Kita Semua
Sementara itu, cuaca di Jakarta pada pagi ini berkabut dengan suhu 24 derajat celsius, kelembapan 76 persen, gerak angin 5,5 km/h, dan tekanan 1013 milibar.
Dalam situs ini, kondisi tiga hari ke depan untuk kualitas udara di Jakarta tidak jauh berbeda dengan hari Jumat ini.
Diprediksi kondisi tidak sehat bagi kelompok rentan akan terjadi sampai dengan 6 September 2023.
Baca juga: Pakar Sarankan Pemerintah Duduk Bareng Swasta Samakan Indeks Pengukur Kualitas Udara
Situs IQAir juga merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor agar terhindar dari udara luar yang kotor.
Adapun kota yang menduduki posisi pertama udara buruk di dunia pagi ini yakni Dhaka, Bangladesh, dengan indeks di angka 160.
Sedangkan posisi kedua adalah Kota Kuching, Malaysia, dengan indeks kualitas udara di angka 155.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.