JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu dari dua bocah yang berenang di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur ditemukan tewas tenggelam, Minggu (3/9/2023) sore.
Korban berjenis kelamin laki-laki berinisial K (11) itu merupakan warga setempat dan tinggal di Kelurahan Malaka Jaya.
"Yang satu tenggelamnya masih kelihatan kepala, cuma yang satunya lagi (K) sudah tangannya saja yang kelihatan," kata warga setempat bernama Ricki di Pintu Air KBT, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu.
Baca juga: Air Permukaan Bendungan BKT Jakarta Timur Menyusut Hingga 30 CM, Bisa Picu Kekeringan
Saat itu, Ricki sedang berada di tepi aliran kali, tepatnya di jalur atas kali. Ada pula beberapa orang yang sedang menongkrong di sana.
Namun, saat dua bocah itu berenang, tidak ada yang terlalu memperhatikan mereka.
Saat Ricki melihat ke arah mereka, dua bocah tersebut sudah dalam keadaan tenggelam, dengan K hanya kelihatan tangannya sebelum menghilang.
"Kirain bercanda atau apa, cuma saya lihat kok beda. Saya lari sampai mau tersungkur, saya lompat. Yang satu sudah saya pegang (evakuasi). Yang satu enggak kepegang. Pas mau balik lagi ke tengah, dia sudah enggak ada," ungkap dia.
BPBD DKI Jakarta dan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur sektor Duren Sawit pun dipanggil untuk mengevakuasi K.
Komandan Regu Sudin Gulkarmat Jakarta Timur sektor Duren Sawit Henri Buti mengatakan bahwa proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet.
Baca juga: Terpeleset Saat Memancing, Pria Ini Tewas Tenggelam di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang
Dalam proses evakuasi, beberpa warga juga ikut membantu. Mereka menggunakan pelampung untuk keselamatan diri sendiri.
"Awalnya yang menyentuh (korban), saya sendiri. Saya langsung lapor ke anggota (untuk) persiapan membuka pelampung," ungkap Henri di lokasi, Minggu.
"Setelah itu, langsung salah satu warga masuk (menyelam) dan mendapati korban. Dia meraih korban dan diarahkan ke perahu karet kami," ucap dia.
Henri menuturkan, K ditemukan dalam posisi telungkup di dasar kali. Titik K ditemukan memiliki kedalaman sekitar enam meter.
Proses evakuasi berlangsung cukup sulit karena bocah 11 tahun itu tenggelam cukup dalam, sehingga para anggota harus ekstra hati-hati.
"(Titik) ditemukannya korban cukup dalam, sekitar lima sampai enam meter. Korban posisi sudah telungkup, tidak mengapung," kata Henri.
K sudah dibawa ke rumah orangtuanya untuk langsung dimakamkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.