Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Tempat Bermain di Jakarta, Kuburan Pun Jadi...

Kompas.com - 05/09/2023, 09:14 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

"Enggak ada lapangan kak, paling ke asrama polisi, iya Palmerah. Tapi lebih dekat ke sini," ujar Arpan.

Baca juga: Main Layangan di TPU Grogol Kemanggisan, Anak-anak: Enggak Ada Tempat Lain

Pantauan Kompas.com, memang kawasan tersebut adalah pemukiman padat penduduk. Jangankan tanah lapang, lahan untuk rumah saja masih berdesakan.

Kejar terus sampai kaki berdarah

Arfan bertutur, karena bermain di TPU, ia dan anak-anak lain tak jarang tersandung saat mengejar layangan putus.

Tentu saja, nisan-nisan dan gundukan tanah pemakaman tidak ditujukan sebagai tempat bermain.

"Kalau layangan putus ya dikejar, kalau enggak dapat, nungguin yang putus. Kalau enggak dapat lagi, ya pulang, haha," ujar Arfan.

"Ini, Kak, kaki dia pernah kena paku pas kejar layangan," imbuh Arfan tertawa lebar sambil menunjuk kaki bocah lain bernama Oji (8).

Baca juga: Komisi D Kritik Jakpro Sewakan RTH untuk Sekolah Swasta: Padahal Jakarta Kekurangan Ruang Terbuka Hijau

Sedangkan bocah yang disebut hanya cengengesan saja, sembari ikut memperlihatkan bekas lukanya.

"Pernah juga saya, keseruduk. Itu kan ada kayu ada pakunya keinjak ini. Ya berdarah," ujar Oji sambil menunjuk tumitnya.

"Dia kagak kapok mah, noh buktinya maen lagi ha-ha. Kalau saya paling luka-luka doang. Kagak (kapok) lah. Tetap semangat, layangan itu penting," kata Arfan menimpali.

Ingin ada lapangan bermain

Selain Arfan dan Oji, bocah lain bernama Dodi (15) juga menyampaikan keinginan serupa untuk bisa menikmati lapangan luas sebagai tempat bermain.

Bagi dia, kuburan menjadi tempat yang pas untuk mengadu layangan lantaran tak ada tanah luas lain tanpa gedung-gedung tinggi dan kabel semrawut dekat rumahnya.

Karena itu, Dodi berharap ada lapangan atau tanah luas bagi mereka untuk bermain layangan tanpa khawatir terluka.

"Pengin sih ada tempat main kayak lapangan, tapi minta sama siapa? Siapa yang mau bikinin, Kak, haha," ujar Dodi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com