Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertawakan Kemacetan Jakarta dari Dalam LRT Jabodebek, Penumpang: Dadah, Gue Duluan!

Kompas.com - 05/09/2023, 20:46 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek menertawakan kemacetan Jakarta dari dalam kereta yang mereka tumpangi.

Sebab, mereka bisa tiba di lokasi tujuan lebih cepat menggunakan LRT Jabodebek tanpa terjebak macet.

Salah satunya Nia (23). Dari dalam kereta LRT Jabodebek yang melaju di jalur layang, tepatnya di atas Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Nia melihat langsung para pengendara terjebak macet.

"Tadi di Kuningan, jalan macet karena ada penutupan jalan yang KTT ASEAN itu, kan. Jadi lihat (kemacetan) itu kayak, hahaha, gue di atas, gue cepat!" kata Nia saat diwawancarai Kompas.com di Stasiun LRT Dukuh Atas, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: Jam Pulang Kerja, Stasiun LRT Dukuh Atas Dipadati Penumpang

Hal serupa disampaikan penumpang LRT Jabodebek bernama Shania (25). Pegawai swasta itu tertawa melihat kemacetan saat menggunakan LRT.

"Kayak, dadah, gue duluan, nih! Enak ya, naik LRT!" celetuk Shania.

Penumpang lain bernama Hashfi (30) juga tak kalah usil.

“Pengin ngata-ngatain (yang kena macet), tapi enggak enak. Tapi kayak, ‘Wah cepat juga, ya’. Apalagi perempatan Kuningan itu parah banget sih, melihatnya kayak lega juga (saya naik LRT),” kata Hasfhi.

“Padahal cepat loh sampai Kuningan, saya hitung pas banget dua menit naik LRT dari Stasiun Pancoran,” sambung dia.

Baca juga: Menjajal JPM Dukuh Atas, Hemat Waktu dan Tenaga dari Stasiun MRT ke LRT Dukuh Atas

Pantauan Kompas.com dari dalam kereta LRT menuju Stasiun Pancoran, Jalan Gatot Subroto tampak padat. Kemacetan panjang terjadi dan arus lalu lintas terhambat.

Sebagai informasi, hingga akhir September, masyarakat bisa menggunakan LRT Jabodebek dengan tarif flat Rp 5.000 untuk semua rute.

Setelah itu, penumpang bisa merasakan promo lainnya, yakni Rp 20.000 untuk jarak terjauh sampai akhir Februari 2024.

Tarif normal baru akan diberlakukan setelah itu. Tarifnya yakni Rp 5.000 untuk kilometer pertama dan bertambah Rp 700 per kilometer berikutnya.

Baca juga: Soroti Media Komunikasi LRT Jabodebek, Penumpang: Benar-benar Minim Informasi

Berikut rincian lengkap tarif LRT Jabodebek setelah masa promo berakhir:

  • Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Cawang sekitar 10 kilometer, tarif Rp 11.300
  • Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Harjamukti sekitar 25 kilometer, tarif Rp 21.800
  • Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Jatimulya sekitar 28 kilometer, tarif Rp 23.900
  • Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Halim sekitar 13 kilometer, tarif Rp 13.400
  • Stasiun Harjamukti-Stasiun Jatimulya sekitar 33 kilometer, tarif Rp 27.400
  • Stasiun Harjamukti-Stasiun Cawang sekitar 15 kilometer, tarif Rp 14.800
  • Stasiun Harjamukti-Stasiun Halim sekitar 19 kilometer, tarif Rp 17.600
  • Stasiun Jatimulya-Stasiun Cawang sekitar 18 kilometer, tarif Rp 16.900
  • Stasiun Jatimulya-Stasiun Halim sekitar 15 kilometer, tarif Rp 14.800
  • Stasiun Cawang-Stasiun Halim sekitar 4 kilometer, tarif Rp 7.100

Pembayaran tiket LRT Jabodebek menggunakan sistem cashless, baik dengan kartu uang elektronik perbankan (BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, BCA, dan Bank DKI Jakarta), KMT KAI Commuter, pindai QRIS LinkAja, dan KAI PAY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com