Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berujung Damai, Pelaku dan Korban Penganiayaan di Kramatjati Saling Memaafkan

Kompas.com - 06/09/2023, 06:43 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan perempuan berinisial S oleh laki-laki berinisial N di Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (2/9/2023) malam, berujung damai.

"Kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan," ungkap Kapolsek Kramatjati Kompol Rusit Malaka ketika dikonfirmasi, Selasa (5/9/2023).

Ia melanjutkan, S dan N sama-sama sepakat untuk menyelesaikan kasus secara kekeluargaan melalui surat bermaterai Rp 10.000.

S juga sudah mengklarifikasi bahwa kejadian yang terekam dalam video yang viral di media sosial sebenarnya telah selesai.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Penganiayaan Perempuan oleh Preman di Kramatjati

Namun, kasus tersebut sempat viral beberapa hari belakangan karena S mengunggahnya di media sosial TikTok.

"Korban kesal. Hasil rekaman belum dihapus. Korban lalu memviralkannya di TikTok," Rusit berujar.

Adapun penganiayaan terjadi karena kesalah pahaman antara S dan N. Saat itu S dan rekannya berinisial PLO sedang makan di kawasan Cililitan.

Saat sedang asyik makan, S dan PLO tiba-tiba ditanya oleh N yang berdagang di dekat warung tempat mereka makan.

Baca juga: Penganiayaan Perempuan oleh Preman di Kramatjati Ternyata karena Salah Orang

Pelaku bertanya apakah S adalah A yang merupakan kekasih I. Namun, S menjawab bukan dan menyebutkan namanya.

Mendengar jawaban itu, N langsung naik pitam. Ia langsung menendang S. Area tersebut langsung ramai karena S berteriak-teriak minta tolong.

"Korban teriak minta tolong seperti di video. Lalu dilerai saksi OM. OM berusaha mendamaikan dan meminta video dihapus," ungkap Rusit.

S menjawab bahwa video sudah dihapus. Ia dan PLO pun kembali ke rumah. Namun, karena masih kesal, video yang ternyata belum dihapus itu diunggah ke TikTok.

Walhasil, media sosial pun ramai. Warganet mengira bahwa kasus belum selesai.

Padahal, kasus telah diselesaikan secara kekeluargaan. S dan N pun sepakat untuk berdamai.

"Atas kejadian tersebut, korban mengalami rasa sakit pada pinggang sebelah kanan," pungkas Rusit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com