Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Mobil Dinas Pemkot Tangsel Dikandangkan karena Tak Lulus Uji Emisi

Kompas.com - 06/09/2023, 19:36 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, tiga mobil pelat merah yang digunakan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Tangsel dikandangkan.

Sebab, kendaraan-kendaraan itu terbukti tak lulus uji emisi.

"Dari ASN itu ada tiga kendaraan yang dikandangkan berdasarkan laporan yang saya terima," kata Benyamin di Lapangan Cilenggang, Serpong, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Wali Kota Tangsel Anggap WFH bagi ASN Tak Berpengaruh Besar Kurangi Polusi

Sejauh ini, Benyamin mengatakan, sudah ada 25.000 kendaraan bermotor yang mengikuti uji emisi.

Namun, dari 25.000 kendaraan, ia belum mengetahui secara terperinci jumlah kendaraan bermotor milik perusahaan swasta atau masyarakat yang sudah diuji emisinya.

"Kalau dari swasta dan masyarakat itu memang sudah diperiksa, tapi saya belum dapat infomasinya. Cuma secara keseluruhan hampir 25.000 lebih kendaraan yang sudah diuji emisi," ucap dia.

Baca juga: Tekan Polusi, Disdik DKI Imbau Kepsek, Guru, dan Staf Pakai Transportasi Umum ke Sekolah

Sebelumnya, Benyamin telah menginstruksikan Dinas Perhubungan untuk mengandangkan kendaraan pelat merah milik organisasi perangkat daerah Pemkot Tangsel yang tak lolos uji emisi.

Pasalnya, kendaraan tersebut sudah tak layak beroperasi karena gas buangnya menyumbang polusi udara.

"Kalau memang parah itu kendaraan dinas Pemkot Tangsel misalnya, saya bilang ambil kunci, kandangin. Seperti itu kami sanksinya tegas aja," kata Benyamin saat dikonfirmasi, Selasa (29/8/2023).

Menurut dia, sanksi itu hanya berlaku untuk kendaraan dinas yang digunakan ASN Pemkot Tangsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com