Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Fauzi Bowo Apresiasi Upaya Pemprov DKI Tangani Polusi Udara Jakarta

Kompas.com - 07/09/2023, 15:45 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo atau yang akrab dipanggil Foke, menilai kualitas udara di Jakarta telah membaik dalam beberapa hari terakhir.

Hal tersebut ia sampaikan usai bertemu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/9/2023)

"Beberapa minggu terakhir itu pak Gubernur disibukkan dengan kualitas udara alhamdulillah sudah membaik," ujar Fauzi Bowo di Balai Kota DKI.

"Saya gembira sudah lihat langit biru lagi. Lihat ke atas langit biru," lanjutnya.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara.

Baca juga: Temui Heru Budi, Fauzi Bowo Singgung soal Penanganan Polusi Udara Jakarta

Sejumlah kebijakan salah satunya, penerapan work from home (WFH) dengan kapasitas 50 persen bagi para aparatur sipil negara (ASN).

Selain itu, Pemprov DKI bekerja sama dengan Polda Metro Jaya telah melakukan penyiraman jalan dengan water cannon.

Ke depannya, Pemprov DKI telah merencanakan penerapan program penyiraman dari atap gedung tinggi di Ibu Kota menggunakan alat water mist.

Adapun uji coba penyiraman air dari atap gedung sudah dilakukan baik di gedung Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, dari hasil uji coba penggunaan water mist menunjukkan penurunan kadar mikro polutan atau PM 2,5 di sekitar gedung Pertamina.

Baca juga: Dorong Kendaraan Ramah Lingkungan untuk Atasi Polusi Udara, Dishub DKI Bakal Tambah Bus Listrik dan Charging Station

Minta tak dibandingkan

Dalam kesempatan itu, Fauzi Bowo pun meminta agar tak membandingkan polusi udara sesuai dengan setiap era pemimpin DKI Jakarta.

"Saya rasa ini kurang relevan untuk membandingkan. Jadi warga Jakarta, pemerintah dan gubernur memerlukan udara bersih di Jakarta. Itu yang perlu kita upayakan," ucap Fauzi Bowo.

Kendati merasa kualitas udara Jakarta saat ini sudah membaik, Fauzi Bowo tetap berpesan kepada Pemprov DKI untuk mengkaji penyebab pencemaran udara secara cermat.

"Tolong saja dicermati penyebabnya (polusi udara) mungkin bisa dikendalikan lebih lama,” kata dia.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, belum ada perbaikan signifikan pada kualitas udara di ibu kota.

Baca juga: Wali Kota Jakut Bangun Komunikasi dengan 25 Pemilik Gedung, Ajak Ikut Atasi Polusi Udara

Bertepatan dengan hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 di Ibu Kota Rabu (6/9/2023), kualitas udara di Jakarta masih buruk.

Pada pukul 14.10 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menyentuh angka 157. Polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik (µg/m³ ).

Konsentrasi polutan tersebut 13,4 kali lebih besar dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Satgas Pengendalian Pencemaran Udara

Sebelumnya, Heru Budi secara resmi telah membentuk satuan tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran udara.

Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara yang diteken pada 4 September 2023.

Baca juga: Heru Budi Resmi Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jakarta

Heru mengatakan Satgas Pengendalian Pencemaran Udara akan langsung bergerak cepat dan berkoordinasi untuk menyusun kebijakan yang komprehensif guna menangani masalah polusi udara di Jakarta.

Heru mengatakan Satgas Pengendalian Pencemaran Udara diketuai Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta didampingi Juru Bicara Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Tugas Satgas Pengendalian Pencemaran Udara di antaranya adalah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Pencemaran Udara di DKI Jakarta.

Disamping itu, satgas juga bertanggung jawab mengendalikan polusi udara dari kegiatan industri, memantau secara berkala kondisi kualitas udara, hingga dampak kesehatan dari polusi udara.

Kemudian, melaksanakan pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak, termasuk sumber gangguan serta penanggulangan keadaan darurat, dan menerapkan wajib uji emisi kendaraan bermotor.

Baca juga: Dinas LH Sebut 3 Industri di Tangsel Berpotensi Sebabkan Polusi Udara

Terkait emisi kendaraan bermotor, Satgas diamanahi untuk melakukan peremajaan angkutan umum dan pengembangan transportasi ramah lingkungan untuk transportasi umum dan pemerintah.

Di luar itu, mereka juga bertugas meningkatkan ruang terbuka, bangunan hijau, dan menggiatkan gerakan penanaman pohon, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam perbaikan kualitas udara.

(Penulis: Muhammad Isa Bustomi, Tria Sutrisna | Editor: Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com