JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo atau yang akrab dipanggil Foke, menilai kualitas udara di Jakarta telah membaik dalam beberapa hari terakhir.
Hal tersebut ia sampaikan usai bertemu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/9/2023)
"Beberapa minggu terakhir itu pak Gubernur disibukkan dengan kualitas udara alhamdulillah sudah membaik," ujar Fauzi Bowo di Balai Kota DKI.
"Saya gembira sudah lihat langit biru lagi. Lihat ke atas langit biru," lanjutnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara.
Baca juga: Temui Heru Budi, Fauzi Bowo Singgung soal Penanganan Polusi Udara Jakarta
Sejumlah kebijakan salah satunya, penerapan work from home (WFH) dengan kapasitas 50 persen bagi para aparatur sipil negara (ASN).
Selain itu, Pemprov DKI bekerja sama dengan Polda Metro Jaya telah melakukan penyiraman jalan dengan water cannon.
Ke depannya, Pemprov DKI telah merencanakan penerapan program penyiraman dari atap gedung tinggi di Ibu Kota menggunakan alat water mist.
Adapun uji coba penyiraman air dari atap gedung sudah dilakukan baik di gedung Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto, dari hasil uji coba penggunaan water mist menunjukkan penurunan kadar mikro polutan atau PM 2,5 di sekitar gedung Pertamina.
Dalam kesempatan itu, Fauzi Bowo pun meminta agar tak membandingkan polusi udara sesuai dengan setiap era pemimpin DKI Jakarta.
"Saya rasa ini kurang relevan untuk membandingkan. Jadi warga Jakarta, pemerintah dan gubernur memerlukan udara bersih di Jakarta. Itu yang perlu kita upayakan," ucap Fauzi Bowo.
Kendati merasa kualitas udara Jakarta saat ini sudah membaik, Fauzi Bowo tetap berpesan kepada Pemprov DKI untuk mengkaji penyebab pencemaran udara secara cermat.
"Tolong saja dicermati penyebabnya (polusi udara) mungkin bisa dikendalikan lebih lama,” kata dia.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, belum ada perbaikan signifikan pada kualitas udara di ibu kota.
Baca juga: Wali Kota Jakut Bangun Komunikasi dengan 25 Pemilik Gedung, Ajak Ikut Atasi Polusi Udara
Bertepatan dengan hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 di Ibu Kota Rabu (6/9/2023), kualitas udara di Jakarta masih buruk.
Pada pukul 14.10 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menyentuh angka 157. Polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik (µg/m³ ).
Konsentrasi polutan tersebut 13,4 kali lebih besar dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sebelumnya, Heru Budi secara resmi telah membentuk satuan tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran udara.
Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara yang diteken pada 4 September 2023.
Baca juga: Heru Budi Resmi Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jakarta
Heru mengatakan Satgas Pengendalian Pencemaran Udara akan langsung bergerak cepat dan berkoordinasi untuk menyusun kebijakan yang komprehensif guna menangani masalah polusi udara di Jakarta.
Heru mengatakan Satgas Pengendalian Pencemaran Udara diketuai Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta didampingi Juru Bicara Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Tugas Satgas Pengendalian Pencemaran Udara di antaranya adalah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Pencemaran Udara di DKI Jakarta.
Disamping itu, satgas juga bertanggung jawab mengendalikan polusi udara dari kegiatan industri, memantau secara berkala kondisi kualitas udara, hingga dampak kesehatan dari polusi udara.
Kemudian, melaksanakan pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak, termasuk sumber gangguan serta penanggulangan keadaan darurat, dan menerapkan wajib uji emisi kendaraan bermotor.
Baca juga: Dinas LH Sebut 3 Industri di Tangsel Berpotensi Sebabkan Polusi Udara
Terkait emisi kendaraan bermotor, Satgas diamanahi untuk melakukan peremajaan angkutan umum dan pengembangan transportasi ramah lingkungan untuk transportasi umum dan pemerintah.
Di luar itu, mereka juga bertugas meningkatkan ruang terbuka, bangunan hijau, dan menggiatkan gerakan penanaman pohon, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam perbaikan kualitas udara.
(Penulis: Muhammad Isa Bustomi, Tria Sutrisna | Editor: Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.