JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan, 400 unit armada bus transjakarta diganti menjadi kendaraan bertenaga listrik hingga 2025.
Langkah ini sebagai bagian dari peralihan kendaraan berbahan bakar minyak, menjadi berenergi listrik untuk mengurangi polusi.
"Ya akan ditambah 300 (unit) sampai 400-an (unit). Jadi itu setiap tahun bertambah," ujar Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: Sudah Naik Transjakarta, Karyawan Swasta Ini Tetap Terjebak Macet Imbas Penutupan Jalan KTT ASEAN
Menurut Heru, penambahan bus elektrik sebagai armada transjakarta ini bakal dilakukan secara bertahap setiap tahun.
Sebab, anggaran yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menambahkan bus elektrik terbatas.
Adapun saat ini terdapat lebih dari 20 unit bus elektrik yang sudah siap dioperasikan sebagai armada transjakarta pada Oktober 2023 mendatang.
"Oktober ini sudah masuk lagi 21 atau 22 saya lupa. Jadi total di 2023 ini (ditargetkan) 100 unit," ucap Heru Budi.
Baca juga: Setiap Tahun, Pemprov DKI Akan Terus Tambah Armada Bus Listrik Transjakarta
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara.
Sejumlah kebijakan itu antara lain, penerapan work from home (WFH) dengan kapasitas 50 persen bagi para aparatur sipil negara (ASN), dan melakukan razia uji emisi kendaraan bermotor.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan yakni penyiraman jalan dengan water cannon hingga menerapkan penyiraman dari atap gedung tinggi di Ibu Kota.
Adapun uji coba penyiraman dari atap gedung sudah dilakukan baik di gedung Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Transjakarta Luncurkan Tiga Jurusan Baru Mikrotrans, Tarif Gratis
Meski demikian, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, belum ada perbaikan signifikan pada kualitas udara di ibu kota.
Bertepatan dengan hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 di Ibu Kota Rabu (6/9/2023) kemarin, kualitas udara di Jakarta masih buruk.
Pada pukul 14.10 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menyentuh angka 157.
Polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik (µg/m³).
Konsentrasi polutan tersebut 13,4 kali lebih besar dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.