Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2023, 15:41 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan, 400 unit armada bus transjakarta diganti menjadi kendaraan bertenaga listrik hingga 2025.

Langkah ini sebagai bagian dari peralihan kendaraan berbahan bakar minyak, menjadi berenergi listrik untuk mengurangi polusi.

"Ya akan ditambah 300 (unit) sampai 400-an (unit). Jadi itu setiap tahun bertambah," ujar Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Sudah Naik Transjakarta, Karyawan Swasta Ini Tetap Terjebak Macet Imbas Penutupan Jalan KTT ASEAN

Menurut Heru, penambahan bus elektrik sebagai armada transjakarta ini bakal dilakukan secara bertahap setiap tahun.

Sebab, anggaran yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menambahkan bus elektrik terbatas.

Adapun saat ini terdapat lebih dari 20 unit bus elektrik yang sudah siap dioperasikan sebagai armada transjakarta pada Oktober 2023 mendatang.

"Oktober ini sudah masuk lagi 21 atau 22 saya lupa. Jadi total di 2023 ini (ditargetkan) 100 unit," ucap Heru Budi.

Baca juga: Setiap Tahun, Pemprov DKI Akan Terus Tambah Armada Bus Listrik Transjakarta

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara.

Sejumlah kebijakan itu antara lain, penerapan work from home (WFH) dengan kapasitas 50 persen bagi para aparatur sipil negara (ASN), dan melakukan razia uji emisi kendaraan bermotor.

Selain itu, upaya lain yang dilakukan yakni penyiraman jalan dengan water cannon hingga menerapkan penyiraman dari atap gedung tinggi di Ibu Kota.

Adapun uji coba penyiraman dari atap gedung sudah dilakukan baik di gedung Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Transjakarta Luncurkan Tiga Jurusan Baru Mikrotrans, Tarif Gratis

Meski demikian, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, belum ada perbaikan signifikan pada kualitas udara di ibu kota.

Bertepatan dengan hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 di Ibu Kota Rabu (6/9/2023) kemarin, kualitas udara di Jakarta masih buruk.

Pada pukul 14.10 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menyentuh angka 157.

Polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik (µg/m³).

Konsentrasi polutan tersebut 13,4 kali lebih besar dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Megapolitan
Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com