Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas PJLP DKI Ditonjok Pria Tak Dikenal, Berawal dari Perselisihan di Jalan

Kompas.com - 09/09/2023, 07:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas PJLP Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta bernama Achmad Sofian (41) ditonjok pria tak dikenal di Jalan DI Pandjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Peristiwa itu terjadi Senin (4/9/2023) pukul 08.45 WIB, ketika Achmad sedang mengemudikan skylift dari arah Cawang UKI menuju Rawamangun.

Ia sedang menuju ke Rawamangun karena mendapatkan tugas untuk merapikan ranting pohon.

Setibanya di lampu merah persimpangan Kalimalang, mobil putih pelaku hendak menyalip. Posisinya ada di kiri belakang kendaraan Achmad.

"Dia minta jalan. Setelah lampu merah, mobil saya langsung disalip. Dia maju, membunyikan klakson panjang. Saya balas klakson," ujar Achmad, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Laurendra Hutagalung Sebut Ada 3 Pelaku Pemukulan yang Belum Tertangkap

Rupanya pengemudi mobil putih itu tak terima dengan klakson Achmad. Ia kemudian menepikan kendaraannya dan turun untuk menghampiri Achmad.

"Tiba-tiba, beberapa puluh meter kemudian, dia langsung nyalip dan berhenti. Langsung mukul saja tanpa ada omongan," ujar Achmad.

Posisi Achmad saat itu masih duduk di dalam kendaraan dengan menggunakan sabuk pengaman. Kaca kendaraannya memang dibiarkan terbuka sehingga pelaku dapat melayangkan pukulan kepadanya.

Achmad mengaku, tak menyangka pelaku akan memukulnya.

Setelah pemukulan itu, pelaku berjalan kembali ke mobilnya.

Achmad sempat turun dari kendaraannya dan menghampiri mobil pelaku. Ia menggebrak mobil pelaku sehingga cekcok pun tak terhindarkan.

Warga setempat melerai keduanya. Warga meminta keduanya melanjutkan perjalanan karena kondisi lalu lintas di belakang sudah mulai macet.

Baca juga: Kronologi Pemukulan Pria Pengidap Epilepsi di Cakung yang Dituduh Hendak Curi Motor

Warga juga meminta Achmad untuk lebih baik merekam wajah, mobil, dan pelat nomor mobil pelaku.

"Mereka juga nyuruh saya untuk langsung visum dan lapor ke kantor polisi. Saya langsung ke Polsek Jatinegara bikin laporan, langsung diantarkan ke RS Polri Kramatjati buat visum," kata Achmad.

Berdasarkan hasil visum, hidung dan bibir Achmad terluka. Meski tidak ada tulang yang retak atau patah, bagian hidung dan bibirnya terasa nyeri.

Sampai saat ini, polisi belum memperoleh identitas pelaku pemukulan.

Kendati demikian, Achmad ingat betul ciri-ciri pelaku. Tubuhnya tinggi, besar, dan berkulit sawo matang.

"Kalau dilihat dari pelat nomornya, itu pelat nomor Jakarta Utara," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Megapolitan
Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Megapolitan
DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com