Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Pelaku Mengungsi Usai Nirwansyah Bunuh Ibu Temannya di Tangerang

Kompas.com - 11/09/2023, 16:08 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Keluarga Nirwansyah (27), mengungsi dari rumah kontrakannya, di Jalan Danau Poso II, RT 003 RW 005, Kelapa Dua, Kabupaten Selatan.

Mereka mengungsi ke Jakarta setelah Nirwansyah membunuh ibu temannya berinsial P di kediaman korban, Jalan Danau Poso I, pada Kamis (7/9/2023).

Ketua RT setempat bernama Supali (61) mengatakan, alasan mereka mengungsi karena adanya ancaman dari anak korban.

"Anak korban mengancam. Dia bilang "Emak gua meninggal, emak lu juga harus meninggal". Itu kan berat. Makanya, sementara dia (keluarga Nirwan) disuruh untuk pergi," kata Supali saat ditemui di kediamannya, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Sakit Hati Ditagih Utang Picu Pembunuhan Seorang Ibu oleh Teman Anaknya di Tangerang

Karena itu, Supali beserta tetangga menyarankan keluarga Nirwansyah untuk mengungsi. Di antaranya, ibunda Nirwansyah, seorang kakak beserta kakak iparnya.

"Demi keamanan kan. Itu dia mengungsi tiga hari yang lalu. Abis kejadianlah, dia berangkat hari Sabtu," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Supali mengatakan, warganya pun turut membantu memberikan ongkos terhadap keluarga Nirwansyah untuk keperluan mengungsi.

Sebab, mereka tergolong keluarga yang kurang mampu.

"Malahan itu dia mengungsi aja sampai diongkosin sama warga saya. Itu aja warga sampai nemuin ibunya Nirwan dan beri bantuan, abis itu mereka langsung berangkat," imbuh dia.

Baca juga: Bunuh Ibu Teman karena Ditagih Utang, Pemuda di Tangerang Sudah Bayar Setengahnya

Adapun peristiwa pembunuhan itu terjadi kediaman P, Jalan Danau Poso I, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang pada Kamis (7/9/2023) malam.

Korban ditikam saat dia dan putranya, D, tengah tidur di kediaman mereka.

Pelaku memasuki kediaman korban setelah membobol pintu rumah menggunakan obeng.

"Jadi pelaku membobol rumahnya. Korban sedang tidur, pelaku langsung masuk ke kamar korban, langsung tusuk," kata Kapolsek Kelapa Dua Kompol Victor Berlyantho.

Mendengar suara berisik saat P ditikam, D terbangun lalu beranjak ke kamar ibunya. D berteriak ketika melihat ibunya ditikam pelaku menggunakan pisau.

"Pas kejadian itu, anak korban teriak, orang-orang keluar, pelaku berusaha melarikan diri," ucap Victor.

Adapun pelaku kini telah ditangkap dan tengah menjalani pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com