JAKARTA, KOMPAS.com - Raiza Septianto (29), warga yang tinggal di dekat Kali Vila Nusa Indah atau tepatnya aliran Kali Cileungsi, yang menghubungkan wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, mengungkapkan bahwa tercemarnya air bukan yang pertama terjadi.
Ia menduga pencemaran ini disebabkan oleh limbah pabrik asal Kabupaten Bogor.
"Sudah sering ini mah kejadian kayak begini (air tercemar limbah). Saya mah mikirnya ini hasil dari buangan limbah (dari Kabupaten Bogor)," tutur Raiza kepada Kompas.com di sekitar lokasi, Senin (11/9/2023).
Bau busuk dan menghitamnya air akan terjadi ketika musim kemarau tiba.
Baca juga: Diduga Tercemar, Ribuan Ikan Sapu-sapu Mati di Kali Perbatasan Bogor-Bekasi
Ikan sapu-sapu yang memenuhi aliran kali tersebut kemudian akan muncul ke permukaan dan mati perlahan.
"Sering. Sering banget. Ini kan memang limbah jadi air itu pasti hitam terus beberapa hari kemudian, ikan pada enggak kuat akhirnya mati semua," ucap Raiza.
Adapun Raiza menuturkan, kondisi ribuan ikan yang kini mati sudah terjadi beberapa hari ke belakang.
Sementara itu, pengamatan Kompas.com pada Senin (11/9/2023), air kali tersebut berwarna hitam dan berbusa.
Bangkai ribuan ikan sapu-sapu itu terlihat mengapung. Ada pula ikan yang sekarat dan hanya berenang di tepi kali.
Baca juga: Musim Kemarau, Jalur Hijau di Jakarta Pusat Kini Disiram 2 Kali Sehari
Ribuan ikan itu mati diduga karena tercemar limbah di kali. Busa yang mencemari kali tersebut diduga hasil dari pembuangan limbah pabrik di Kabupaten Bogor.
Sampah popok, sampah plastik, dan pakaian juga tampak mengapung. Aroma busuk layaknya bau bangkai sudah tercium dari jarak sekitar 300 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.