BEKASI, KOMPAS.com - Polres Metro Bekasi membantah telah menghentikan laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang pernah dilayangkan Mega Suryani Dewi (24), sebelum dia tewas dibunuh suaminya di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan keterangan kakak korban, Deden (27), Mega pernah melaporkan KDRT yang dilakukan suaminya, Nando (25) ke Polres Metro Bekasi.
Namun, kasusnya dihentikan lantaran tuduhan Mega disangkal pelaku. Kala itu, Nando menyatakan bahwa dia dan istrinya sudah kembali tinggal satu rumah.
"Kami enggak ada (putusan) menghentikan laporan (KDRT Mega)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Gogo Galesung saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/9/2023).
Gogo menjelaskan, Mega membuat laporan pada Agustus 2023. Polisi mengarahkan korban untuk melakukan visum.
"Jadi dia (Mega) bikin laporan polisi, setelah itu kami arahkan untuk visum, visum keluar, dia serahkan, terus pulang," ujar Gogo.
Setelah visum diserahkan, ketika itu Mega akan dipanggil kembali untuk diperiksa dan dimintai keterangan berkait laporannya.
"Saat jadwal dia datang mau diperiksa, pada saat itu dia enggak datang, kami telepon pastinya kalau pelapor enggak datang ini gimana. Mega enggak angkat telepon," jelasnya.
Gogo menuturkan, pihaknya lalu mendapat pesan dari Mega yang mengatakan kalau dia tidak bisa datang karena sudah kembali dengan suaminya.
"Dia WA bilang kalau dia enggak bisa datang karena dia belum dapat cuti kerja dan dia sudah rukun lagi sama suaminya," imbuhnya.
Kata Gogo, Mega memang berencana untuk mencabut laporannya. Akan tetapi, korban tidak kunjung datang ke Mapolres Metro Bekasi.
Gogo pun membantah kabar yang menyebut polisi menghentikan laporan KDRT Mega. Justru mereka menanti kejelasan dari pihak korban.
Baca juga: Seandainya Polisi Tak Cuek pada Laporan KDRT Ibu Muda di Bekasi yang Dibunuh Suami
"Iya enggak dihentikanlah, masa dihentikan, soalnya kan dia enggak mencabut secara resmi cuma WA doang," ujarnya.
Karena itu, Gogo juga ingin menanyakan mengapa keluarga korban mengatakan kalau polisi menyetop laporan KDRT tersebut.
"Makanya kami juga mau tanya juga ke keluarganya (kenapa bilang distop). Kami ada semua buktinya, sudah telepon, sudah di WA, dia (Mega) sendiri yang menjawab gitu," ungkap Gogo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.