JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih melanda permukiman warga di RW 011, Jalan Utan Jati, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat sejak Jumat (8/9/2023).
Akibatnya, warga harus terus meminta mobil tangki air dari PAM Jaya untuk bisa memenuhi kebutuhan di rumahnya.
Hal ini disampaikan Mulyono, Ketua RT 011, yang bertugas menghubungi pengurus RW agar pihak PAM Jaya bisa menyuplai air bersih menggunakan mobil tangki.
"Ya kami harus minta. Misalnya malam order, paling sehari baru dikirim. Kan banyak yang minta, harus pesen dulu," kata Mulyono saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Kecewanya Warga Kalideres Tak Kebagian Air Bersih di Tengah Krisis, padahal Sudah Lelah Mengantre
Menurut dia, mobil tangki sudah dua kali datang untuk mengaliri air bersih di lingkup RT 011. Namun, tak semua warga mendapatkan air karena harus berebut dengan warga lain.
"Merasa rugilah, kami kan bayar. Harus segera diperbaiki, karena katanya lagi ada perbaikan di Hutan Kota dari Jumat," ujarnya.
Dalam sebulan, Mulyono harus membayar air sekitar Rp 50.000-Rp 60.000. Lantaran air yang disuplai PAM berhenti mengalir, sementara ini keluarganya memakai air tanah untuk sekadar mencuci ataupun mandi.
Dengan begitu, ia tak terlalu bergantung pada air yang dikirimkan PAM Jaya.
"Harus kembali menyala lah (air). Kami mau segera, kalau itu kan buat kebutuhan sehari-hari," jelas Mulyono.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Kalideres, Ketua RW Sebut Ada 4 RT yang Paling Terdampak
Sementara itu, Ketua RW 011, Muhammad Arif Rahman menyebut krisis air bersih terjadi di 11 wilayah RT. Beberapa lingkup termasuk RT 005, RT 006, RT 007, dan RT 010 menjadi wilayah paling terdampak krisis air bersih. Menurut Arif, warga di RT tersebut kebanyakan tak memiliki sumber air lain selain dari PAM Jaya.
"Di sini ada beberapa warga di beberapa RT, yang tidak mempunyai sumur resapan dan air tanah, jadi sangat ketergantungan dengan air pam tersebut. Kalau air tidak keluar, dia tidak mandi," papar Arif.
Kalaupun tersedia air tanah, lanjut dia, kualitasnya jelek, berwarna kuning, dan terasa asin. Sedangkan sebagian warga di wilayah RT lainnya masih mengandalkan alternatif air tanah.
Dia menyampaikan, tangki air dikirimkan secara bergilir ke setiap RT yang terdampak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.