Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Pedagang Tanah Abang Jualan Lewat Medsos, Ogah Banting Harga hingga Enggan "Live" Berjam-jam

Kompas.com - 14/09/2023, 05:26 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun kunjungan pembeli ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tengah surut, sejumlah pedagang di sana masih enggan manfaatkan platform online sebagai sarana berjualan.

Salah satunya Edi (40). Ia merasa akan ditertawakan konsumen apabila terjun ke dalam bisnis jual-beli secara online. Pasalnya, ia menjual barang premium dengan harga relatif tinggi.

Edi merasa kualitas barang dagangannya terlalu tinggi apabila dijual di platform online yang dibanjiri barang-barang sejenis dengan harga jauh lebih murah.

"Kalau di online itu kan barang-barang low-end, barang-barang murah. Kalau saya di sini jual barang impor atau premium," ujar Edi, Rabu (13/9/2023).

"Jadi kalau kami live (jual melalui siaran langsung), orang pasti skip (lewat). Saya pasti diketawain karena pasang harga tinggi," lanjutnya.

Ia mencontohkan, harga satu buah baju anak dengan kualitas premium yang ia jual di tokonya berkisar antara Rp 125.000-Rp 150.000.

Baca juga: Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Tanah Abang: Pilihannya Bertahan atau Pulang Kampung

Sementara harga barang sejenis di mayoritas toko online maupun yang dijual lewat siaran langsung media sosial (medsos) hanya setengah hingga sepertiga dari yang dijual Edi.

Atas pertimbangan itulah yang membuat Edi memilih tidak berdagang lewat media sosial.

"Saya enggak berani masuk online karena modal barangnya saja, kami sudah tinggi," kata dia.

Malas live berjam-jam

Terkait berdagang lewat media sosial, belakangan memang tengah populer cara berjualan dengan memanfaatkan fitur live atau siaran langsung di medsos yakni TikTok, Instagram, dan Facebook.

Lewat siaran langsung, pedagang bisa menawarkan produk mereka sambil membaca komentar penonton, melayani permintaan, sambil menunjukkan barang dagangannya.

Namun, salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang bernama Nabil (29), tidak tertarik menggunakan fitur medsos tersebut.

Baca juga: Tak Jualan di Medsos, Pedagang Pasar Tanah Abang: Saingannya Berat, Live Berjam-jam Takut Sia-sia

"Saingannya berat di TikTok. Jadi, live (siaran langsung) berjam-jam, takut sia-sia," kata Nabil di kiosnya saat ditemui Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Nabil mengakui bahwa kondisi Pasar Tanah Abang kian sepi. Namun, kondisi itu tak menyurutkan niatnya berjualan langsung di toko.

"Gimana masing-masing orang cari rezeki saja sekarang mah," ujar Nabil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com