Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Muhadjir Effendy Tak Nyaman dengan Protokol Ketat Saat Bertugas

Kompas.com - 14/09/2023, 08:51 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku tak menyukai protokol keamanan ketat saat bertugas.

Kala meninjau lapangan, Muhadjir memilih menggunakan protokol seminim mungkin.

“Misalkan, kemarin saya berkunjung ke Papua untuk mengecek daerah dagang kelaparan sesuai dengan perintah Pak Presiden. Saya tak mau banyak protokol (dengan alasan) di situ tak aman (sehingga) kemudian harus dikawal pasukan,” kata Muhadjir kepada Kompas.com di kawasan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Saat Menko PMK Muhadjir Naik MRT dan Tak Ada yang Mengenali, Nyaman Jadi Bukan Siapa-siapa...

“Menurut saya tidak perlu,” sambung dia.

Menurut Muhadjir, sudah menjadi tugasnya untuk turun ke lapangan dengan keadaan apa adanya tanpa perlu ada rekayasa keamanan apa pun.

“Tugas saya langsung ke lapangan untuk melihat kenyataan yang ada. Tidak perlu ada rekayasa atau di-setting situasi dan seterusnya. Kalau situasi aman dan tak ada masalah, kenapa harus ada pengawalan yang terlalu ketat?” celetuk Muhadjir.

Meski ada prosedur standar yang harus diterapkan bagi pejabat level tertentu, Muhadjir berpendapat protokol itu juga harus bersifat fleksibel tergantung kondisi.

“Kalau mau ketemu dengan mereka yang butuh pertolongan, masa harus dikawal seketat itu?” ujar dia.

Saat bertugas di Papua, Muhadjir diarahkan untuk menggunakan rompi antipeluru.

Namun, dia menolak karena ingin berinteraksi langsung dengan penduduk setempat.

“Nanti kalau saya pakai rompi antipeluru, mereka jadi menjauh dari saya. Saya enggak bisa berkomunikasi, padahal ingin tahu persis persoalan yang dihadapi mereka,” lanjut Muhadjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com