Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plafon dan "Septic Tank" Rumah Terbengkalai Diduga Sarang Ular, tapi Pemiliknya Larang Dibongkar

Kompas.com - 14/09/2023, 12:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 012/RW 12 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, mencurigai plafon dan septic tank sebuah rumah yang sudah terbengkalai selama sekitar 15 tahun.

Mereka menduga, dua titik tersebut merupakan sarang ular. Namun, pemilik rumah melarang warga membongkar dua titik itu.

"Plafon dan septic tank disinyalir jadi sarang ular. Sama pemilik rumah enggak boleh dibongkar," ujar warga bernama Dani (21) di lokasi, Rabu (13/9/2023).

 Baca juga: Pencarian Sarang Ular di Matraman Kurang Maksimal, Pemilik Rumah Terbengkalai Disebut Banyak Aturan

Pembongkaran rencananya dilakukan pada Sabtu (9/9/2023) lalu saat Sudin Gulkarmat Jakarta Timur tiba di lokasi.

Mereka bermaksud membantu menyisir rumah guna mencari sarang ular dan menangkap ular yang masih ada.

Saat itu, dua laki-laki kakak beradik yang merupakan perwakilan keluarga pemilik rumah juga hadir di lokasi.

Mereka datang untuk mengizinkan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur melakukan penyisiran dan penangkapan ular.

Namun, Dani mengatakan, kegiatan tidak berlangsung dengan maksimal karena pemilik banyak aturan.

"Kalau pencarian semaksimal mungkin, plafon dan septic tank boleh dibongkar. Masalahnya dua itu enggak boleh. Bisa dibilang, pemilik rumah kurang kooperatif," ucap Dani.

Baca juga: Rumah di Matraman Terbengkalai 15 Tahun, 2 Ekor Sanca Kembali Ditemukan

"Aturan lainnya ada banyak, termasuk soal beberapa kamar dan barang-barang yang enggak boleh disentuh," sambung dia.

Meski begitu, warga tetap keukeuh akan terus mencari sarang ular di rumah terbengkalai itu sampai situasi kembali aman seperti semula.

Bahkan, saat ini warga sedang menyiapkan surat pernyataan berisi tanda tangan warga RT 003, RT 012, dan RT 013 yang berada di sekitar rumah sarang ular itu.

"Surat resmi dari RW 012 untuk Kelurahan, Kecamatan, dan Polres Metro Jakarta Timur. Tujuannya soal tindakan rumah kosong supaya pencarian ular bisa kami lakukan semaksimal mungkin," jelas Dani.

"Supaya warga enggak dituntut pemilik rumah (dalam upaya pencarian sarang ular). Takutnya dipermasalahin yang aneh-aneh. Masalahnya temuan ular ini meresahkan warga," ucap dia.

Baca juga: Sejak Agustus 2023, 11 Ular Sanca Ditemukan di Rumah Kosong di Matraman

Temuan 13 ular

Pada Minggu (10/9/2023), warga kembali menemukan dua ular sanca di dalam rumah terbengkalai itu.

Ular pertama yang ditangkap sepanjang 1,2 meter, sementara ular kedua sepanjang hampir 4 meter.

Temuan dua ular itu membuat jumlah ular yang ditemukan di rumah tersebut sejak Agustus 2023 menjadi 13.

Terkait penemuan dua ular terbaru itu, Dani mengatakan bahwa pihaknya terkejut.

Sebab pada Sabtu, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur datang ke perumahan itu untuk membantu penangkapan ular.

"Pas Damkar datang, justru enggak ada ular yang muncul. Pencariannya kurang maksimal. Baru hari Minggunya ada ular, ditemukannya sama warga," terang Dani.

Baca juga: Terbengkalai 15 Tahun, Rumah Kosong di Matraman Jadi Sarang Ular

Rumah terbengkalai

Sekretaris RT 012/RW 12 bernama Hendar mengatakan, rumah terbengkalai itu baru menjadi sarang ular pada Agustus 2023.

"Ini rumah sudah kosong ada kali sekitar 15 tahunan, cuma baru kali ini nemu ada ular, Agustus 2023 ini," ungkap dia di lokasi, Jumat (8/9/2023).

Selama ini, warga tidak pernah melihat penampakan ular meski rumah masih ditumbuhi pepohonan rindang.

Bahkan, laporan terkait rumah salah satu warga kemasukan ular pun tidak ada.

Walhasil, anak-anak setempat pun masih diizinkan bermain di sekitar rumah tersebut.

Namun, temuan dua ular sanca sepanjang sekitar tiga meter pada Agustus lalu, anak-anak dilarang bermain di dekat rumah kosong itu.

Baca juga: Fakta Perempuan Bajak Mobil di Matraman, Diduga ODGJ dan Bahayakan Petugas Tol

"Pas belum ketahuan ada ular, biasa saja warga sama rumah terbengkalai ini. Pas ketahuan ada ular, warga waspada," ujar Hendar.

"Warga khawatir, takutnya makin banyak ularnya seiring waktu. Tapi enggak menutup kemungkinan ular sudah ada lama (beberapa bulan sebelum Agustus), cuma warga mungkin belum sadar ada ular," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com