Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Kemarau Ditambah Pencemaran Limbah, Kapasitas Air Baku di Bekasi Turun Drastis

Kompas.com - 19/09/2023, 11:07 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapasitas air baku di Kota Bekasi menurun drastis akibat musim kemarau ditambah pencemaran limbah pabrik di sungai.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menuturkan, krisis air bersih menjadi persoalan tahunan. Namun, untuk 2023, persoalan semakin berat dengan adanya cemaran limbah.

"Musim kemarau dan limbah-limbah yang ada ke atas mengikat air yang ada, sementara pasokannya semakin lama makin berkurang. Memang paling parah adalah tahun ini," kata Tri saat ditemui di Bekasi Selatan, Senin.

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar Limbah, Pemkot Andalkan Kalimalang untuk Sumber Air PAM

Oleh karena itu, debit air baku untuk masyarakat menurun drastis sehingga mengganggu pasokan air bersih.

Tri mengatakan, kapasitas air baku dari yang semula sekitar 700 liter per detik menjadi hanya 3 liter per detik.

"Kondisi ini yang menyebabkan dua minggu terakhir penyediaan air bersih tidak optimal," kata Tri.

Akibat pencemaran limbah, masyarakat yang menjadi pelanggan Perumda Tirta Patriot terkena imbasnya. Air yang keluar keruh dan tidak layak pakai.

"Karena sungai Bekasi surut, air yang diterima pelanggan menjadi menghitam dan berbau. Tidak layak untuk dikonsumsi," ujar dia.

Oleh karena itu, Pemkot Bekasi melalui Perumda Tirta Patriot dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan peralihan air baku yang semula diambil dari Kali Bekasi ke Kalimalang.

Baca juga: Upaya Selamatkan Bekasi dari Krisis Air Bersih akibat Kali Tercemar, Kalimalang Jadi Andalan Satu-satunya

Air baku dari Kalimalang dianggap lebih bersih karena merupakan bagian dari SPAM Jatiluhur yang merupakan proyek Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I di Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Sebelumnya, Tri telah menyampaikan peralihan penggunaan air Kalimalang itu melalui metode pipanisasi. Harapannya, pelanggan Perumda Tirta Patriot tak lagi mengalami krisis air.

Dengan opsi tersebut, Kali Bekasi yang sampai sekarang tercemar limbah pabrik, tidak lagi digunakan sebagai air baku.

"Ya Kalimalang kami akan buat pipanisasi sehingga nanti kita tidak lagi bergantung kepada Kali Bekasi," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Megapolitan
Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Dinkes DKI Suntik Dosis Kedua Vaksin Cacar Monyet ke 411 Orang

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Megapolitan
Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Megapolitan
Cerita Asep Berangkat dari Cirebon demi Hadiri Munajat 212 di Monas

Cerita Asep Berangkat dari Cirebon demi Hadiri Munajat 212 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com