Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "Driver" Ojol Kebingungan Cari Uang Usai Akunnya Kena "Suspend" karena Turunkan Penumpang yang Tolak Pakai Helm

Kompas.com - 19/09/2023, 12:30 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi ojek online (ojol) bernama Iky (23) saat ini kebingungan mencari nafkah karena akunnya ditangguhkan atau suspend usai turunkan penumpang yang tolak pakai helm.

Iky mengaku akunnya masih bermasalah dan membuat pendapatannya menurun. Padahal, kata Iky, ia biasanya bisa mengangkut penumpang sepuluh orang setiap harinya.

"Kalau kayak begini (akun bermasalah), saya enggak bisa nafkahin keluarga (seperti sebelumnya)," terang Iky ketika dihubungi, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Akunnya Kena Suspend sejak Turunkan Penumpang yang Tak Mau Pakai Helm, Driver Ojol Kebingungan Cari Uang

Saat akunnya masih bekerja, pendapatan kotor yang diperoleh sehari-hari adalah Rp 160.000-Rp 170.000.

"Pendapatan bersihnya Rp 120.000. Walaupun segitu, alhamdulillah cukup untuk nafkahin istri dan anak, dan buat kasih uang jajan ke anak," Iky berujar.

Gara-gara ulasan negatif

Ditangguhkannya akun Iky sebagai driver ojek online bukan tanpa alasan. Ia tak bisa lagi menggunakan akunnya usai diberi ulasan negatif oleh penumpang itu.

Iky adalah pengemudi ojol yang menurunkan penumpang di Flyover Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, arah Pulogadung menuju Duren Sawit, Kamis (14/9/2023) pagi.

Baca juga: Akunnya Anyep Setelah Turunkan Penumpang yang Tak Mau Pakai Helm, Iky Dibantu Sesama Ojol untuk Cari Nafkah

Menurut Iky, ia terpaksa menurunkan penumpang itu karena penumpang tersebut menolak menggunakan helm. Sebab, rambutnya masih basah.

"Enggak ada pertanggungjawaban dari pihak customer. Dari pihak aplikator juga kayaknya ngebela customer banget," ujar Iky.

Saat itu, Iky terpaksa menurunkan penumpangnya yang menolak mengenakan helm. Sebab, rambutnya masih basah.

Sejak akunnya diberikan ulasan negatif oleh penumpang itu, Iky tidak pernah mendapat pesanan karena akunnya tidak muncul di layar ponsel para calon penumpang.

Bahkan, ia sudah berputar-putar di sejumlah daerah yang berpotensi ramai penumpang. Namun, hasilnya tetap nihil.

Baca juga: Nasib Ojol yang Turunkan Penumpang Tak Pakai Helm di Klender, Akun Kena Suspend karena Ulasan Negatif

Saat ini, Iky sudah berusaha menghubungi bagian Satgas yang membantu mengatasi komplain dari para ojol. Adapun Satgas mengaku tidak bisa cabut ulasan negatif konsumennya.

Dibantu sesama ojol

Merasa prihatin dengan kondisi Iky yang tidak bisa menafkahi keluarganya, salah satu temannya menawarkan akunnya kepada Iky.

"Teman saya nawarin mau pakai akunnya enggak. Saya iyain, daripada enggak dapat orderan sama sekali," ucap dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com