Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pancing Lewat Aplikasi, Lurah Temukan Indikasi Penghuni Kos di Pasar Minggu "Open BO"

Kompas.com - 20/09/2023, 08:45 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pejaten Barat Asep Ahmad Umar mencoba membongkar praktek prostitusi yang diduga terjadi di wilayahnya.

Bekerja sama dengan TNI-Polri, ia melakukan penggerebekan ke salah satu rumah kos di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2023) malam.

Rumah kos itu digerebek karena ada laporan dari warga perihal aktivitas yang melanggar norma di masyarakat.

"Kegiatan ini (penggerebekan) didasari atas aduan dari beberapa warga perihal adanya dugaan prostitusi di tempat ini," kata dia kepada wartawan di lokasi.

Baca juga: Gerebek Rumah Kos yang Diduga Tempat Prostitusi, Lurah: Ada Aduan dari Warga
Walau begitu, Asep mengungkapkan aduan warga tak langsung ditelan mentah-mentah.

Ia melakukan observasi lebih dulu terhadap rumah kos dua lantai yang dicurigai warga jadi tempat prostitusi.

"Infonya kan prostitusi online, makanya kami coba pakai aplikasi (chat) buat cek. Ternyata benar, ada beberapa wanita menawarkan jasanya di sekitar titik yang dicurigai," ungkap dia.

Di lain sisi, usai melakukan penggerebekan, Asep menyebut pihaknya menemukan sejumlah bukti yang mengarah ke aktivitas open BO.

Namun, aktivitas itu memang masih samar dan pihaknya akan terus mendalami perihal dugaan tersebut.

Baca juga: Petugas Temukan Wanita Bertelanjang Dada Saat Gerebek Rumah Kos Diduga Tempat Prostitusi
"Kami menemukan adanya aktivitas yang mengarah ke prostitusi online di HP salah satu wanita. Tapi akan kami dalami lebih dulu," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah kos di Jalan Siaga Raya digerebek petugas karena diduga menjadi sarang prostitusi.

Penggerebekan dilakukan oleh petugas gabungan sekitar pukul 20.15 WIB.

Dari penggerebekan yang dilakukan, ditemukan 11 orang yang tersebar di beberapa kamar kos.

Namun, dari 11 orang tersebut, turut ditemukan tiga pasangan yang bukan suami istri dan sepasang pria yang diduga memiliki hubungan sesama jenis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com