JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 12 pemeran film dewasa buatan rumah produksi di Jakarta Selatan telah memenuhi pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/9/2023).
Di luar 12 pemeran yang sudah menjalani pemeriksaan, masih ada empat pemeran lain yang belum menghadiri undangan kepolisian.
Adapun sebelumnya polisi telah menentukan lima orang tersangka terkait aktivitas rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan.
Kelima tersangka yakni I selaku produser sekaligus sutradara, JAAS (kamerawan), AIS (editor film), AT (sound enginering), dan SE (sekretaris).
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, dari 12 pemeran film yang telah diperiksa, 8 di antaranya adalah pemeran wanita dan 4 sisanya adalah pria.
Salah satu yang diperiksa yakni selebgram berinisial CN. Kuasa hukum CN, Acong Latief, mengatakan bahwa kliennya bermain di dua film.
Baca juga: Kuasa Hukum Selebgram Sebut Kliennya Jadi Korban Usai Mainkan 2 Film Dewasa
Acong mengeklaim, kliennya menjadi korban karena dipaksa menjadi pemeran dua film dewasa.
"Ada paksaan, artinya dia diajak, terus dia (CN) sempat nolak," kata Acong di Mapolda Metro Jaya.
Acong belum menyebutkan siapa yang mengajak kliennya jadi pemeran film dewasa itu. Namun ia memastikan terdapat unsur pemaksaan terhadap CN untuk memainkan film dewasa.
"Dia (CN) ini diajak oleh seseorang untuk jadi pemeran salah satu film yang diproduksi mereka, walaupun sebenarnya sempat menolak pertama," ujar Acong.
Sementara itu, salah satu pemeran berinisial MGP mengaku hanya dibayar Rp 1 juta oleh rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan.
Padahal, produser film dewasa tersebut menjanjikan bayaran sebesar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.
Baca juga: Dalami Kemungkinan Penggunaan Narkoba, Polisi Tes Urine 12 Pemeran Film Dewasa di Jaksel
"Kemarin kan bilangnya dibayar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Tapi nyatanya aku cuma dibayar Rp 1 juta," ucap MGP usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya.
MGP mengatakan, awalnya ia tak mau dan tak menerima tawaran tersebut. Kemudian salah satu pelaku memaksanya sehingga MGP menerima tawaran itu.
"Aku awalnya juga nggak mau, tapi dia maksa banget. Dia sampai chat aku pakai lima nomor berbeda," ungkap MGP.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.