JAKARTA, KOMPAS.com - Tim khusus penanganan kebakaran Museum Nasional Indonesia hingga kini masih mendata koleksi benda bersejarah terdampak kebakaran.
Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra menjelaskan, saat ini, ratusan koleksi museum telah dievakuasi dari lokasi kebakaran.
Benda-benda tersebut ditempatkan di penyimpanan sementara untuk diteliti tingkat kerusakan.
Baca juga: 817 Koleksi dan Benda Bersejarah Terdampak Kebakaran Museum Nasional
"Dari benda bersejarah yang terdampak, koleksi yang sudah berhasil dievakuasi dan diteliti pada Selasa merupakan koleksi dari Galeri Perunggu," ujar Mahendra dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (20/9/2023).
"Beberapa koleksi yang ditemukan masih cukup utuh dan langsung dapat diidentifikasi,” sambung dia.
Mahendra belum menjelaskan detail berapa banyak koleksi yang berhasil teridentifikasi maupun rusak terbakar.
Dia hanya menegaskan, prioritas utama dari tim khusus adalah pemulihan koleksi benda bersejarah yang masih bisa diselamatkan.
"Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) akan bekerja sama dan melibatkan para ahli konservator, arkeolog, antropolog, budaya, sejarah, kurator, dan akademisi untuk menyusun perencanaan pemulihan MNI ke depan," kata Mahendra.
Baca juga: Sebelum Kebakaran, Museum Nasional Sudah 5 Kali Dicuri, Termasuk oleh Robin Hood Indonesia
Sebagai informasi, kebakaran melanda Gedung Pameran Koleksi Museum Nasional, Sabtu (16/9/2023).
Api pertama kali muncul dari bedeng petugas proyek perbaikan bangunan Museum Nasional yang berada di samping Gedung A sekitar pukul 20.00 WIB.
Dugaan sementara, api muncul akibat korsleting di bedeng, kemudian merambat Gedung A Museum Nasional di dekatnya.
Api berhasil dipadamkan seluruhnya lebih dari dua jam kemudian atau sekitar pukul 22.00 WIB.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti barang atau benda bersejarah apa saja yang terbakar akibat kejadian ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.