Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timsus Museum Nasional Prioritaskan Pemulihan Benda Bersejarah yang Tak Terbakar

Kompas.com - 20/09/2023, 15:29 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim khusus penanganan kebakaran Museum Nasional Indonesia hingga kini masih mendata koleksi benda bersejarah terdampak kebakaran.

Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra menjelaskan, saat ini, ratusan koleksi museum telah dievakuasi dari lokasi kebakaran.

Benda-benda tersebut ditempatkan di penyimpanan sementara untuk diteliti tingkat kerusakan.

Baca juga: 817 Koleksi dan Benda Bersejarah Terdampak Kebakaran Museum Nasional

"Dari benda bersejarah yang terdampak, koleksi yang sudah berhasil dievakuasi dan diteliti pada Selasa merupakan koleksi dari Galeri Perunggu," ujar Mahendra dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (20/9/2023).

"Beberapa koleksi yang ditemukan masih cukup utuh dan langsung dapat diidentifikasi,” sambung dia.

Mahendra belum menjelaskan detail berapa banyak koleksi yang berhasil teridentifikasi maupun rusak terbakar.

Dia hanya menegaskan, prioritas utama dari tim khusus adalah pemulihan koleksi benda bersejarah yang masih bisa diselamatkan.

"Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) akan bekerja sama dan melibatkan para ahli konservator, arkeolog, antropolog, budaya, sejarah, kurator, dan akademisi untuk menyusun perencanaan pemulihan MNI ke depan," kata Mahendra.

Baca juga: Sebelum Kebakaran, Museum Nasional Sudah 5 Kali Dicuri, Termasuk oleh Robin Hood Indonesia

Sebagai informasi, kebakaran melanda Gedung Pameran Koleksi Museum Nasional, Sabtu (16/9/2023).

Api pertama kali muncul dari bedeng petugas proyek perbaikan bangunan Museum Nasional yang berada di samping Gedung A sekitar pukul 20.00 WIB.

Dugaan sementara, api muncul akibat korsleting di bedeng, kemudian merambat Gedung A Museum Nasional di dekatnya.

Api berhasil dipadamkan seluruhnya lebih dari dua jam kemudian atau sekitar pukul 22.00 WIB.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti barang atau benda bersejarah apa saja yang terbakar akibat kejadian ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com