JAKARTA, KOMPAS.com - Tarif promo moda transportasi lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek sebesar Rp 5.000 masih berlaku hingga akhir September 2023.
Setelah itu, mulai 1 Oktober 2023 hingga 29 Februari 2024 akan diberlakukan tarif promo kedua dengan besaran tarif maksimal Rp 20.000.
Sejumlah penumpang LRT merasa tarif tersebut masih terbilang mahal bagi pengguna transportasi umum.
Menurut mereka, jika ongkos yang dikeluarkan saat naik LRT lebih besar dibanding membawa kendaraan pribadi, atau menggunakan moda transportasi lainnya, tentu LRT hanya menjadi selingan saja.
Baca juga: Viral Video Warga Dipalak Saat Parkir di Stasiun Jatibening, Ini Tanggapan Pihak LRT
Seperti Anindya (30), hampir setiap hari penumpang LRT Jabodebek ini berangkat kerja naik kereta dari Stasiun LRT Harjamukti menuju Stasiun Dukuh Atas.
Sebelum ada LRT, Anin pun mengendarai sepeda motornya ke kantor.
"Aku itu bensin seminggu paling Rp 60.000. Sedangkan kalau nanti harga LRT udah normal, taruhlah Rp 20.000 sekali jalan, sudah berapa PP. Jadi mungkin kalau harganya normal, paling dua kali seminggu saja naik LRT," tutur Anin saat ditemui Kompas.com di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jumat (22/9/2023).
Hal serupa juga disampaikan penumpang lain bernama Via (29) yang berasal dari Cilangkap.
Jika dengan tarif normal nanti Via memilih naik Transjakarta seperti biasanya dibanding LRT.
"Karena Transjakarta bisa sampai kantor Rp 3.500 ya lebih efisien naik Transjakarta. Ini aku habis LRT-an harus sambung naik Transjakarta lagi sampai kantor. Tapi kalau di jam-jam padat lebih worth naik LRT sih," kata Via di lokasi serupa.
Baca juga: Masuk LRT Harus Nunduk, Penumpang: Terlalu Pendek, Saya 180 Cm Takut Kejedot
Sebagai perbandingan, kata Via, tarif normal LRT sekali jalan Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Harjamukti ada di kisaran Rp 21.000 dan itu terbilang mahal bagi dia.
"Menurut aku itu benar-benar mahal banget sih. PP saja sudah berapa. Kalau untuk ngurangi macet oke, kalau misal lagi buru-buru dan haedway-nya ditambahin jadi 5-10 menit bisa membantu warga Cibubur ya," lanjut Via.
Namun, jika tidak dalam kondisi terburu-buru, Via akan memilih naik Transjakarta saja yang jauh lebih murah dibanding naik LRT saat tarif normal nanti.
"Tapi kalau enggak buru-buru dan nyantai ya masih ada busway. Busway di Cibubur pun ada dua opsi mau yang reguler atau versi mahal Rp 20.000-n, royal trans itu. Jadi subsidi LRT nya mungkin bisa ditambahin ya," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.