Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Tersaingi "Live Shopping", Pedagang di Pasar Tanah Abang juga Tergerus "Marketplace"

Kompas.com - 22/09/2023, 17:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain kalah saing dengan sistem penjualan dengan cara live shopping, para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat juga disebut "tergerus" dari keberadaannya marketplace.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono setelah mendengar keluhan pedagang di Pasar Tanah Abang pada Jumat (22/9/2023).

"Tentunya itu (marketplace) itu akan memengaruhi juga karena memang pasarnya e-commerce itu pertemuan antar-pedagang dan pembeli. Tidak perlu datang lagi ke pasar," kata Gembong.

Baca juga: Dengar Keluhan Pedagang Tanah Abang, Fraksi PDI-P: Mereka Enggak Bisa Bersaing di TikTok Shop

Melalui diskusi singkat, Gembong pun menyampaikan kepada pedagang yang harus beradaptasi soal cara berjualan menggunakan teknologi.

Menurut Gembong, sistem berdagang secara online ini menjadi salah satu faktor sepinya pembeli yang datang ke pasar.

"Tentunya ini yang musti kami cari jalan keluar. Kunjungan fraksi hari (Jumat) ini semoga bisa mencari jalan keluar. Sehingga pedagang tradisional bisa tetap tumbuh dan berkembang, namun bagaimanapun tidak bisa menghambat teknologi yang ada," kata Gembong.

Baca juga: Perumda Pasar Jaya Ajari Pedagang Tanah Abang Jualan Lewat Live Streaming

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Jumat (22/9/2023), lantai satu Blok G di pasar grosir terbesar di Asia Tenggara sepi pedagang dan pembeli.

Rolling door dari sederet ruko di lokasi tertutup. Hanya ada kertas peringatan yang ditempelkan di penutup ruko tersebut.

Terdapat logo Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya di kertas yang tertempel di rolling door ruko.

Kertas itu berisi peringatan bagi para pedagang belum membayar biaya sewa sejak beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Curhat Awing Pedagang Pasar Tanah Abang yang Dihampiri Menteri Teten: Omzet Turun 50 persen Lebih

Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2023).KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2023).

Sepinya pedagang di lokasi membuat pencahayaan di beberapa sisi di lantai satu Blok G itu jadi remang-remang.

Aroma di sekitar lokasi juga berbeda dari titik lain di Pasar Tanah Abang. Baunya menyerupai bangunan yang sudah lama tak dihuni.

"Ini pedagang pasar pindah. Sepi pembelinya," teriak salah satu warga di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com