JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, para pedagang di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat masih ditagih retribusi meski keadaan pasar itu sepi pembeli.
"Yang menjadi persoalan pedagang itu adalah sudah sepi, tapi mereka masih dimintai retribusi. Persoalannya di situ," ujar Gembong di Pasar Tanah Abang, Jumat (23/9/2023).
Permasalahan ini diketahui usai Gembong dan para anggotanya mengunjungi Blok G Pasar Tanah Abang hari ini, lalu berdiskusi dengan para dagang.
Baca juga: F-PDIP Datang ke Tanah Abang, Dengar Keluhan Pedagang soal Sepinya Pembeli
Gembong mengemukakan, ia akan berdiskusi dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Tanah Abang untuk menyelesaikan permasalahan itu.
"Ini yang nanti kami diskusikan dengan pengelola Pasar Jaya agar bisa kami carikan jalan keluarnya. Insyaallah akan akan segera diskusikan," kata Gembong.
Menurut Gembong, retribusi memang seharusnya dikeluarkan oleh pedagang kepada Pasar Jaya. Namun biaya itu dikeluarkan apabila pedagang ramai pembeli.
"Tapi ketika (proses berdagang) tidak berjalan kan ini perlu ada kompensasi dan sebagainya. Ini yang perlu kita diskusikan," kata Gembong.
Baca juga: Curhat Awing Pedagang Pasar Tanah Abang yang Dihampiri Menteri Teten: Omzet Turun 50 persen Lebih
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Jumat (22/9/2023), lantai satu Blok G di pasar grosir terbesar di Asia Tenggara sepi pedagang dan pembeli.
Rolling door dari sederet ruko di lokasi tertutup. Hanya ada kertas peringatan yang ditempelkan di penutup ruko tersebut.
Terdapat logo Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya di kertas yang tertempel di rolling door ruko.
Kertas itu berisi peringatan, para pedagang belum membayar biaya sewa sejak beberapa bulan terakhir.
"Ini pedagang pasar pindah. Sepi pembelinya," teriak salah satu warga di lokasi.
Sepinya pembeli itu karena pedagang di Pasar Tanah Abang itu kalah saing dengan penjual lain yang menerapkan live shopping serta keberadaan marketplace.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.