JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat dikenal sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara, Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat kini sepi pembeli.
Puluhan toko terpaksa tutup sejak pandemi Covid-19 melanda.
Situasi semakin diperparah dengan kehadiran pedagang online yang memonopoli bisnis dengan bantuan teknologi.
Saat Kompas.com menyambangi pusat grosir Tanah Abang bulan ini, suasana pasar di sejumlah titik tampak sepi.
Adalah pemandangan yang biasa kini melihat beberapa toko baju bergandengan dengan toko lainnya yang tutup atau tidak beroperasi.
Baca juga: Sejumlah Ruko di Tanah Abang Tutup, Warga Sebut karena Sepi Pembeli
Pedagang bernama Anton mengaku bahwa bisnis di sana tersaingi oleh penjualan tekstil melalui media sosial, seperti TikTok Shop, yang membanderol barang dengan harga sangat murah.
Anton mencontohkan, dirinya menjual satu gamis seharga Rp 100.000, sementara di TikTok Shop ada yang menjual Rp 39.000.
"Bingung lah kenapa bisa murah sekali harganya, padahal bahan yang dipakai sama. Kalau kami bikin sendiri juga tidak masuk harganya, kenapa di online bisa Rp 39.0000. Itu tak masuk di akal," ungkap dia.
Omzet Anton pun menurun drastis dari biasanya Rp 20 juta per hari menjadi hanya Rp 2 juta saja.
Karena kondisi ini, banyak pedagang kemudian ikut pindah berjualan secara daring. Pembeli pun 'bermigrasi' ke sana.
Akibatnya, kondisi Pasar Tanah Abang kini sepi dari aktivitas jual-beli.
Baca juga: Perumda Pasar Jaya Ajari Pedagang Tanah Abang Jualan Lewat Live Streaming
Sepinya pengunjung terasa di hampir semua blok di Pasar Tanah Abang, tak terkecuali Blok G.
Saat Kompas.com mengunjungi Blok G pada Jumat (22/9/2023) kemarin, sebagian besar toko di sana sudah tutup.
Hanya ada beberapa lampu yang dinyalakan sehingga Blok G tak tampak seperti pasar yang seharusnya dipenuhi pedagang dan pembeli.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mendatangi Pasar Tanah Abang pada Selasa (19/9/2023) untuk menampung masukan dari para pedagang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.