Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2023, 18:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tembok sepanjang 10 meter milik sebuah bangunan yang sedang dihancurkan roboh ke arah permukiman warga.

Peristiwa terjadi di Kampung Kapitan Barat, RT 017/RW 04 Jalan Cipinang Muara 3, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (25/9/2023) siang.

Supandi (43), pemilik salah satu rumah yang terdampak, mengungkapkan bahwa tembok itu roboh ke arah rumah warga akibat terpaan angin kencang.

"Yang ketiban tiga rumah dan empat motor. Kejadiannya sekitar jam 11.10-an WIB. Untungnya enggak ada korban karena biasanya anak-anak suka ngumpul di jalanan sini," tutur dia di lokasi.

Baca juga: Dapat Bantuan Renovasi Rumah, Yumsari Kini Tak Khawatir Lagi Tertimpa Tembok..

Bangunan tua yang sedang dihancurkan itu adalah bekas pabrik mebel.

Penghancuran bangunan itu dilakukan karena bangunann sudah dibeli oleh seseorang untuk dijadikan sebagai indekos.

Namun, penghancuran dilakukan dari dalam dan ke lantai atas, sehingga menyisakan tembok bagian luar saja.

Sementara itu, tembok bagian luar hanya terdiri dari satu batako yang disusun tinggi membentuk tembok sepanjang lebih dari sepuluh meter.

Lantaran tembok tergolong tipis dan seluruh penyangga sudah lebih dulu dibongkar, tembok pun roboh terkena terpaan angin kencang.

Tembok sepanjang 10 meter milik sebuah bangunan yang sedang dihancurkan roboh ke arah permukiman warga di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (25/9/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Tembok sepanjang 10 meter milik sebuah bangunan yang sedang dihancurkan roboh ke arah permukiman warga di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (25/9/2023).

Saat itu, Supandi dan pemilik rumah lainnya sedang berada di dalam rumah masing-masing.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara gemuruh. Saat keluar rumah, mereka mendapati sebagian depan rumah mereka hancur karena tertimpa tembok.

Untuk Supandi sendiri, ada bagian pada balkon di lantai dua rumahnya yang patah dan hampir copot meniban area teras di lantai satu.

Sementara itu, pintu pagarnya tampak bengkok ke dalam dan pagar pada bagian lain dipenuhi puing-puing bebatuan.

Untuk rumah di sebelah kanan rumah Supandi, bagian terasnya juga penuh puing. Kerusakan juga terjadi pada pagar balkon lantai duayang bengkok ke dalam.

"Motor-motor memang selalu diparkir di depan sini (jalanan gang). Empat motor yang ketiban robohan tembok. Kalau motor saya juga ketiban besi dan pohon beringin," ungkap Supandi.

Baca juga: Mobil Tabrak Tembok Taman di Bekasi, Balita Berusia Tiga Tahun Jadi Korban

Kondisi motor satu-satunya milik Supandi sekeluarga tergolong memprihatinkan.

Sebab, motor matik itu tertiban pada bagian pijakan kaki pengendara motor dan jok bagian depan.

Alhasil, rangka motor pada bagian depan sedikit bengkok. Jok motornya pun rusak sampai bagian belakang terangkat.

"Total kerugian untuk empat motor dan tiga rumah enggak bisa diprediksi pastinya berapa, tapi kemungkinan sampai ratusan juta rupiah," pungkas Supandi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Megapolitan
6 Larangan Kampanye di Transjakarta

6 Larangan Kampanye di Transjakarta

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Pemprov DKI Akan Berkomitmen Beri Kemudahan Akses bagi Penyandang Disabilitas

Megapolitan
Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Kondisinya Belum Stabil, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Diperiksa Kembali

Megapolitan
Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Keluh dan Harap Pedagang di Pasar Tomang di Tengah Melonjaknya Harga Cabai...

Megapolitan
Teman yang 'Sliding' Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Teman yang "Sliding" Siswa SD di Bekasi Naik Status Jadi Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Ayah dan Ibu 4 Bocah yang Tewas di Jagakarsa Dirawat di Rumah Sakit Berbeda

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Sebelum Tetapkan Tersangka di Kasus Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Sempat Naik, Kini Harga Telur di Pasar Tomang Barat Stabil

Megapolitan
Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Yenny Wahid Tak Setuju Debat Capres-Cawapres di Pemilu 2024 Pakai Bahasa Inggris

Megapolitan
Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Pemkot Bogor Dapat Penghargaan, Bima Arya: Ini untuk Semua ASN Kota Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Megapolitan
Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Megapolitan
Sebelum Di-'sliding', Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Sebelum Di-"sliding", Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com