Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Imbau Perusak Lapak Dagangan di Pasar Kutabumi Serahkan Diri

Kompas.com - 25/09/2023, 20:26 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi mengimbau pelaku penyerangan lapak dagangan di Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Minggu (24/9/2023), untuk segera menyerahkan diri.

Sebagai informasi, para pelaku penyerangan itu terafiliasi dengan organisasi masyarakat (ormas).

"Kami mengimbau kepada pihak yang terlibat untuk secara sukarela untuk menyerahkan diri kepada polisi dan kami akan menegakkan hukum secara profesional," kata Kapolresta Tangerang Kombes Sigit Dany Setiyono saat dihubungi, Senin (25/9/2023).

Di samping itu, Sigit belum dapat memastikan apakah penyerangan berkaitan dengan rencana revitalisasi Pasar Kutabumi.

Baca juga: Bentrok di Pasar Kutabumi Bikin Suasana Mencekam, Polisi Cari Biang Kerok

Sebab, saat ini fokus penyelidikan berpusat pada aksi penyerangan.

"Untuk substansi berkaitan permasalahan dengan revitalisasi tidak pada saat ini," ucap dia.

Kesaksian pedagang

Rina (54), penjual perhiasan di Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Saat itu, Rina memberikan kesaksian perihal bentrokan yang terjadi di Pasar Kutabumi.KOMPAS.com/M Chaerul Halim Rina (54), penjual perhiasan di Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Saat itu, Rina memberikan kesaksian perihal bentrokan yang terjadi di Pasar Kutabumi.

Salah satu pedagang perhiasan, Rina (54), mengungkapkan kronologi bentrokan antara pedagang dengan ormas.

Mulanya, ada informasi sekelompok ormas hendak membongkar lapak-lapak para pedagang.

"Memang awalnya ada informasi kalau ada ormas-ormas yang mau bongkar Pasar Kutabumi. Tapi kami enggak gubris karena dipikir itu hoax," kata Rina.

Rupanya informasi itu benar adanya. Sekelompok orang tak dikenal tiba-tiba merangsek masuk ke pasar lalu meminta para pedagang untuk pindah ke tempat penampungan sementara.

Baca juga: Kondisi Terkini Pasar Kutabumi Usai Diserang dan Dirusak Kelompok OTK

Sebab, Pasar Kutabumi disebut-sebut hendak direvitalisasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.

Hal itulah yang membuat para pedagang menolak sehingga berujung bentrok.

Rina menambahkan, bentrokan itu terjadi ketika para pedagang tengah bersiap-siap menutup tempat usahanya.

"Benar saja, tau-tau ada penyerangan dari ormas-ormas pas kami pada mau tutup. Mereka menyerang kami pakai sajam, palu bambu dan besi-besi," ucap Rina.

"Mereka meminta kami pindah ke TPS (tempat penampungan sementara) itu," tambah dia.

Baca juga: Bentrok di Pasar Kutabumi Dipicu Kekesalan Pedagang karena Lapaknya Ingin Dibongkar Ormas

Adapun pristiwa itu menyebabkan suasana pasar mencekam, terutama bagi pedagang dan pengunjung perempuan serta anak-anak.

Bentrokan itu sempat direkam warga dan viral di media sosial. Salah satunya akun Instagram @tangerang.terkini.

Dalam video itu memperlihatkan kelompok pedagang dan kelompok tak dikenal terlibat saling serang.

Ada yang mempersenjatai diri dengan bambu dan kayu. Ada pula yang melempari batu.

Dalam video, dinarasikan pula bahwa peristiwa bentrokan dipicu sekelompok orang itu merusak kios sehingga memancing amarah pedagang.

Baca juga: Selain Rusak Lapak di Pasar Kutabumi, Kelompok OTK Juga Jarah Dagangan Penjual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com