Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 80.000 ODHIV di Jakarta, Baru 51 Persen yang Minum Obat Teratur

Kompas.com - 26/09/2023, 06:11 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Orang dengan HIV (ODHIV) di Jakarta berjumlah sekitar 80.000 jiwa. Namun, belum semua ODHIV minum obat secara teratur.

Hal itu tercatat dalam Sistem Informasi HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual (SIHA).

“Untuk Jakarta, kami sudah menemukan sekitar 80.000 yang terinfeksi HIV. Itu data akumulatif sampai Juni 2023,” kata Kepala Bidang Dukungan dan Layanan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta Taufik Alief Fuad di Kantor Dinas Sosial DKI, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Pekerja Sosial di Panti Rehab Jakarta Diberi Penyuluhan agar Tak Salah Tangani ODHIV

Jumlah itu diketahui berdasarkan warga yang telah memeriksakan darahnya dan dinyatakan positif HIV.

Kendati demikian, dari 80.000 ODHIV, hanya 51 persen di antaranya yang teratur mengonsumsi obat HIV dan AIDS, yakni Antiretroviral (ARV).

“Nah, 51 persen itu yang rajin makan obat teratur setiap hari. Jadi kan, masih kurang. Seharusnya 100 persen,” kata Fuad.

Baca juga: Sembilan Bayi di Jakarta Dinyatakan Terlahir dengan HIV

Meski terdapat banyak faktor di balik ODHIV tidak melanjutkan pengobatan, Fuad mengimbau agar mereka tetap mengonsumsi ARV secara teratur.

Sebab, virus tidak akan terdeteksi lagi apabila obat dikonsumsi berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Cara menyikapi penyakit tuh tergantung diri dan pola pikir. Jadi kalau memang misalnya terinfeksi HIV, mungkin pada awal-awal wajar kita merasa, ‘Aduh kenapa gue?’,” tutur dia.

“Itu wajar. Sehari, dua hari, enggak apa. Satu tahun, dua tahun? Enggak bagus. Jadi (harus) move on, (lihat) ke depan. Obat ada, gratis. Fasilitas yang menyediakan obat di Jakarta juga banyak. Terima kenyataan itu, ambil obat, rajin makan obat, insya Allah ‘sembuh’,” sambung Fuad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com