BEKASI, KOMPAS.com - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Sindy (23), mengais air kubangan proyek PDAM di pinggir Jalan Raya Tarumajaya, Desa Setiamulia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Sindy mengaku tidak dapat distribusi air selama dua pekan. Namun, dia tetap membayar tagihan air.
"(Tetap) bayar, mahal lagi. Tergantung bayarnya, (saya) Rp 100.000. Ada yang Rp 200.000," ujar Sindy saat ditemui di lokasi, Rabu (28/9/2023).
Baca juga: Ambil Air Kubangan PDAM yang Keruh, Warga Bekasi: Terpaksa Buat Mandi dan Nyuci
Hal itu yang membuat Sindy kecewa. Ia tetap harus membayar padahal tidak mendapat pelayanan yang baik.
"Perasaannya ya enggak enak, kecewa lah masa air mati, kita disuruh bayar juga. Saya tetap bayar (walau air mati). Makanya mau komplain ini kenapa bisa bayar gede," kata dia.
Hal yang sama juga dirasakan Ujang (52), warga Kampung Tanggul Serong, Kabupaten Bekasi. Sudah seminggu ini ia tidak mendapat air.
"Seminggu lebih. Dulu pernah mati sehari dua hari, hidup lagi (airnya), ini paling lama. Kecewa pasti ya," ucap dia.
Ujang akui tagihannya tidak terlalu besar yakni Rp 60.000 sampai 70.000. Namun, ia menyayangkan harus membayar walau tidak mendapatkan air bersih.
Baca juga: Ironi Pelanggan PDAM Mengais Air dari Kubangan Pipa Bocor di Tengah Krisis
Sindy dan Ujang akhirnya mengambil air kubangan pipa air PDAM. Dalam sehari, Sindy mengambil 15 galon.
Sementara Ujang, ia baru mengambil air tiga galon hari ini. Biasanya, dia meminta air ke rumah saudara di Cilincing.
Dari pengamatan Kompas.com pada Rabu (27/9/2023) di lokasi, warga berdatangan membawa ember dan galon demi mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan rumah tangga.
Proyek perbaikan pipa saluran air PDAM itu berada tepat dipinggir Jalan Raya Tarumajaya. Air yang keluar cukup deras sehingga dimanfaatkan warga.
Sejak pagi, sejumlah warga mengambil air dengan menggunakan gayung atau ember, lalu kemudian dimasukkan ke dalam jeriken atau galon.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.