JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan ular sanca kembang ditemukan di sebuah rumah terbengkalai di kawasan RT 012/RW 12 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur sejak Agustus 2023.
Ahli herpetologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amir Hamidy menjelaskan, ular itu bisa bertahan di kawasan padat penduduk karena memakan tikus got.
"Kenapa ular sanca bisa bertahan di Jakarta padahal dia karnivora? Itu (tikus got) yang menjadi mangsa ular sanca. Dan mereka ada di saluran air, kan Jakarta punya saluran air," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (29/9/2023).
Baca juga: Sejak Agustus 2023, 11 Ular Sanca Ditemukan di Rumah Kosong di Matraman
Menurut Amir, estimasi jumlah populasi tikus got di dunia lebih banyak daripada populasi manusia.
Sebab, tikus got lebih sering beranak dalam satu tahun dan jumlah yang dilahirkan cukup banyak dalam sekali beranak.
Jadi, populasinya jauh lebih besar. Di samping itu, tikus got memiliki aroma khas yang menarik perhatian ular.
Jika sebuah rumah terbengkalai memiliki banyak tikus, serta lingkungannya gelap dan lembab, ini menjadi tempat yang menarik bagi ular untuk bertahan hidup.
"Tapi, ular di Jakarta juga enggak mungkin bisa sebesar yang di hutan-hutan walau jenis yang sama. Kenapa? Mangsanya kecil-kecil di Jakarta," terang Amir.
"Jadi, ular enggak bisa tumbuh sampai empat meter. Paling dua sampai tiga meter. Lima meter saja sudah sangat jarang di alam. Di hutan Sulawesi bisa sampai tujuh meter masih ada, tapi mulai jarang," sambung dia.
Baca juga: Sudah Belasan Ular Ditangkap di Rumah Terbengkalai Matraman, Warga Semakin Resah
Sebelumnya, warga RT 012/RW 12 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, menangkap belasan ular sanca kembang sejak Agustus 2023.
Sampai saat ini, sudah ada 17 ular yang berhasil diamankan. Namun, penyisiran terus dilakukan guna memastikan tidak ada ular yang menyisa.
Warga setempat sudah berupaya meminta pemilik rumah, kini tinggal di luar Jakarta Timur, untuk mengizinkan pembongkaran plafon dan septic tank.
Sebab, dua titik itu dicurigai warga sebagai sarang ular. Meski demikian, pertemuan antara perwakilan warga, pemilik rumah, dan pihak-pihak terkait masih alot.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.