Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perantau dari Sumatera Utara Saat Tiba di Jakarta, Kaget Harga Martabak Mahal

Kompas.com - 03/10/2023, 08:56 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ada saja pengalaman baru yang dirasakan para perantau dari luar pulau saat menceritakan pengalaman mereka mengawali lembaran baru di kota Jakarta.

Salah satu cerita ini datang dari Berninto Sipahutar (24).

Sudah hampir setahun ia mencari pundi-pundi rupiah di Ibukota sejak berangkat dari sebuah desa di kota Tarutung, Sumatera Utara pada awal 2023 lalu.

Suatu waktu saat awal merantau, ia kaget melihat harga martabak di Jakarta dibanderol dua hingga tiga kali lipat dibandingkan harga seporsi martabak di kota asalnya.

"Waktu awal di sini pernah mau beli martabak abang-abang enggak jadi karena kaget harganya Rp 25.000 sampai Rp 35.000-an," ujar pria yang bekerja sebagai Store Supervisor di salah satu gerai retail itu kepada Kompas.com di kawasan Blok M, Minggu (1/10/2023) malam.

"Ya sebenarnya enggak mahal-mahal amat sih, tapi tetap saja beda jauh sama yang di kota Medan, rata-rata Rp 10.000-Rp 15.000 sudah puas makannya," sambung dia.

Baca juga: Jatuh Bangun Perantau di Jakarta, Ditinggal Orang Terkasih Saat Mula Meniti Karier

Tak hanya soal martabak, ia juga mengaku cukup kebingungan saat melewati masa Lebaran untuk pertama kalinya di kota ini.

Sebab, ketika Lebaran tiba, Berninto rupanya cukup kesulitan menemukan warung makan yang buka, karena para pemilik warung makan pun kebanyakan sudah mudik.

Alhasil, nyaris setiap hari ia makan nasi didampingi mi instan dan telur saja.

"Ternyata sesusah itu nyari makanan di dekat kos ku karena pada mudik dan enggak ada warung buka," kata dia.

Baca juga: “Culture Shock” Perantau di Jakarta, Kaget Lihat Orang Makan Mi Ayam Pukul 06.00 Pagi

Kendati begitu, seiring berjalannya waktu, Berninto mengaku sudah mulai terbiasa dengan kehidupan di kota metropolitan ini.

"Sudah mulai kerasan sih. Hidup di Jakarta itu enggak susah sebenarnya, transportasi umum banyak dan murah, makanan masih ada yang Rp 10.000, walau harus effort jalan nyari haha," kata dia sambil tergelak.

Sebagai anak kos, Berninto pun menyarankan buat yang ingin merantau ke Jakarta agar berangkat saat sudah punya pekerjaan saja.

"Kalau sudah keterima kerja saja baru datang, kalau belum diterima kerja mending jangan ke sini karena biaya hidup pun tinggi. Jadi bisa lamar kerja dari web atau aplikasi dulu," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dinkes Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinkes Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Diminta Teken Surat Larangan Bahas Politik, Butet Kertaredjasa: Apa Itu Bukan Pembungkaman?

Diminta Teken Surat Larangan Bahas Politik, Butet Kertaredjasa: Apa Itu Bukan Pembungkaman?

Megapolitan
Heru Budi dan Bawaslu Saling Tunjuk soal Ketegasan Larangan Kampanye di Area CFD

Heru Budi dan Bawaslu Saling Tunjuk soal Ketegasan Larangan Kampanye di Area CFD

Megapolitan
Begini Isi Surat Pernyataan yang Ditandatangani Butet Kertaredjasa terkait Pentas Teaternya

Begini Isi Surat Pernyataan yang Ditandatangani Butet Kertaredjasa terkait Pentas Teaternya

Megapolitan
Polisi Bantah Kasus Sopir Truk yang Dikeroyok Buruh Berakhir Damai

Polisi Bantah Kasus Sopir Truk yang Dikeroyok Buruh Berakhir Damai

Megapolitan
Satu dari Tiga Pelaku Pemukul Pemuda Disabilitas di Cakung Mantan Residivis

Satu dari Tiga Pelaku Pemukul Pemuda Disabilitas di Cakung Mantan Residivis

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Megapolitan
'Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih'

"Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih"

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

Megapolitan
Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Megapolitan
Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Megapolitan
Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Megapolitan
Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com