JAKARTA, KOMPAS.com - Ada saja pengalaman baru yang dirasakan para perantau dari luar pulau saat menceritakan pengalaman mereka mengawali lembaran baru di kota Jakarta.
Salah satu cerita ini datang dari Berninto Sipahutar (24).
Sudah hampir setahun ia mencari pundi-pundi rupiah di Ibukota sejak berangkat dari sebuah desa di kota Tarutung, Sumatera Utara pada awal 2023 lalu.
Suatu waktu saat awal merantau, ia kaget melihat harga martabak di Jakarta dibanderol dua hingga tiga kali lipat dibandingkan harga seporsi martabak di kota asalnya.
"Waktu awal di sini pernah mau beli martabak abang-abang enggak jadi karena kaget harganya Rp 25.000 sampai Rp 35.000-an," ujar pria yang bekerja sebagai Store Supervisor di salah satu gerai retail itu kepada Kompas.com di kawasan Blok M, Minggu (1/10/2023) malam.
"Ya sebenarnya enggak mahal-mahal amat sih, tapi tetap saja beda jauh sama yang di kota Medan, rata-rata Rp 10.000-Rp 15.000 sudah puas makannya," sambung dia.
Baca juga: Jatuh Bangun Perantau di Jakarta, Ditinggal Orang Terkasih Saat Mula Meniti Karier
Tak hanya soal martabak, ia juga mengaku cukup kebingungan saat melewati masa Lebaran untuk pertama kalinya di kota ini.
Sebab, ketika Lebaran tiba, Berninto rupanya cukup kesulitan menemukan warung makan yang buka, karena para pemilik warung makan pun kebanyakan sudah mudik.
Alhasil, nyaris setiap hari ia makan nasi didampingi mi instan dan telur saja.
"Ternyata sesusah itu nyari makanan di dekat kos ku karena pada mudik dan enggak ada warung buka," kata dia.
Baca juga: “Culture Shock” Perantau di Jakarta, Kaget Lihat Orang Makan Mi Ayam Pukul 06.00 Pagi
Kendati begitu, seiring berjalannya waktu, Berninto mengaku sudah mulai terbiasa dengan kehidupan di kota metropolitan ini.
"Sudah mulai kerasan sih. Hidup di Jakarta itu enggak susah sebenarnya, transportasi umum banyak dan murah, makanan masih ada yang Rp 10.000, walau harus effort jalan nyari haha," kata dia sambil tergelak.
Sebagai anak kos, Berninto pun menyarankan buat yang ingin merantau ke Jakarta agar berangkat saat sudah punya pekerjaan saja.
"Kalau sudah keterima kerja saja baru datang, kalau belum diterima kerja mending jangan ke sini karena biaya hidup pun tinggi. Jadi bisa lamar kerja dari web atau aplikasi dulu," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.