JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan sampah plastik di laut berkurang hingga 70 persen pada tahun 2025.
Komitmen ini dipertegas dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif memaparkan, target yang dimaksud bukan membersihkan sampah yang telah ada di laut.
Melainkan, mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke laut.
“Kami punya target 70 persen pengurangan. Jadi pengurangan yang masuk ke laut bukan berarti mengambil sampah yang sudah di laut, karena ini tidak mungkin,” kata Rofi saat menghadiri diskusi “Peran Industri Hijau Mengurangi Kebocoran Sampah di Laut” di Hotel Le Meridien, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023).
Baca juga: Luhut: Dalam 4 Tahun Indonesia Berhasil Turunkan Sampah Plastik di Laut
Menurut Rofi, Pemerintah tengah memfokuskan mitigasi sampah yang berpotensi mencemari lingkungan, khususnya laut.
“Mitigasi bisa dilakukan dari hulu, bagaimana industri menyiapkan produk kemasan yang mudah didaur ulang,” tutur dia.
“Masyarakat (juga) perlu kami sadarkan bagaimana mereka seharusnya mengolah sampah yang mereka hasilkan lebih bijaksana,” lanjut Rofi.
Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) perusahaan riset bioteknologi Greenhope, Tommy Tjiptadjaja, menimpali bagaimana pentingnya inovasi dalam menciptakan material berkelanjutan.
“Penting untuk berkolaborasi dalam ekosistem pengurangan sampah dengan strategi pencegahan timbulan sampah plastik,” ujar dia.
Baca juga: Mengapa Sampah Plastik Dapat Mencemari Lingkungan? Ini Penjelasannya ....
Tommy berpendapat, para pelaku usaha sebaiknya tak hanya mementingkan kepentingan bisnis semata. Di saat bersamaan, mereka juga harus berkontribusi dalam pengolahan dan pengurangan sampah.
“Harus less ego, more eco. Agar bisa mencapai masa depan yang berkelanjutan bersama,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.