JAKARTA, KOMPAS.com - R (13), siswi SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sempat diberi nasihat oleh wali kelasnya sebelum lompat dari lantai 4 gedung sekolah dan ditemukan tergeletak di lapangan.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, nasihat itu diberikan karena R terlibat aksi dorong-mendorong dengan salah satu teman kelasnya.
"Jadi wali kelas R memanggil korban dan satu temannya ketika kegiatan belajar hendak dimulai. Mereka diberikan nasihat tepat di depan pintu kelas karena keduanya terbukti terlibat aksi dorong-mendorong," kata Yossi di kantornya, Selasa (3/10/2023).
Baca juga: Sebelum Lompat dari Lantai 4, Siswi SD di Jaksel Sempat Terlibat Dorong-mendorong dengan Temannya
Yossi menuturkan, R dan temannya diminta untuk saling memaafkan dan tak mengulangi perbuatan serupa.
"Nasihatnya tidak menyudutkan, wali kelas hanya meminta korban dan temannya saling memaafkan. Keduanya lantas bersalaman sebagai simbol sudah saling berbesar hati," tutur dia.
Setelah bermaaf-maafan, R disebut meminta izin kepada wali kelasnya untuk ke toilet. Namun, R tak kunjung kembali ke dalam kelas meski kegiatan belajar mengajar (KBM) sudah dimulai.
"Setelah beberapa waktu tak ada kabar, wali kelas kemudian mendapat kabar dari guru yang mengajar di kelas sebelahnya bahwa almarhumah ditemukan sudah dalam posisi berada di lantai dasar," ungkap Yossi.
Baca juga: Bakal Panggil Keluarga Siswi SD yang Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi Bakal Gali Keseharian Korban
Sebagai informasi, R tewas setelah melompat dari lantai 4 gedung sekolah pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 07.45 WIB.
Sebelum melompat, Yossi menyebut korban R mengikuti kegiatan "pembiasaan" di sekolah.
Pembiasaan merupakan agenda rutin yang diikuti para murid setiap harinya sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Korban awalnya mengikuti pembiasaan yang dimulai pukul 06.30 WIB. Saat itu, agendanya adalah pertunjukan drama atau teatrikal yang dilakukan di lapangan sekolah," ujar dia.
Baca juga: Siswi SD di Jaksel Lompat dari Lantai 4, Disdik DKI: Gedung Sekolah Sudah Sesuai Standar
Saat mengikuti kegiatan pembiasaan, R disebut terlibat aksi dorong-mendorong dengan salah satu temannya.
Kejadian dorong-mendorong terjadi ketika korban dan seluruh siswa SDN 06 Petukangan Utara tengah berbaris di lapangan.
Setelah terlibat dorong-mendorong, R menampar salah seorang temannya.
"Nah atas peristiwa tersebut, hal ini kemudian dilaporkan kepada wali kelas oleh salah satu teman R. Wali kelas korban lantas memanggil R dan temannya yang terlibat dorong-mendorong untuk diberikan nasihat," imbuh Yossi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.