Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru yang Terungkap dalam Kematian Anak Perwira TNI AU di Lanud Halim

Kompas.com - 04/10/2023, 08:43 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Pesan itu berbunyi, 'Hi, if you see this, i'm probably already dead'.

Roblox adalah multiplayer gaming experience yang dibuat untuk anak-anak dan remaja.

Tak hanya sekadar game, di platform Roblox, pengguna juga memungkinkan membangun game sendiri.

Polisi tengah menyelidiki apakah tulisan itu memiliki keterkaitan dengan tewasnya CHR atau tidak.

6. Teman-temannya tak sempat menanyakan "pesan kematian" CHR

Teman sebaya CHR turut diperiksa oleh penyidik. Sebab, mereka mengetahui "pesan kematian" CHR dalam akun Roblox-nya.

Nahas, mereka tidak berkesempatan menanyakan alasan putra Pamen TNI AU itu menuliskannya.

"Belum sempat ada yang bertanya, CHR sudah meninggal," kata Leonardus.

"Belum sempat ada yang bertanya. Jarak waktunya sangat dekat antara menulis (pesan di Roblox) dengan kejadian (CHR ditemukan tewas)," imbuh dia.

Baca juga: Tanda Tanya Pesan Terakhir Anak Pamen TNI AU Sebelum Tewas Terbakar di Lanud Halim, Benarkah Soal Kematian?

7. Bersepeda seorang diri ke TKP

Dua dari empat kamera CCTV di sekitar Pos Spion merekam kegiatan CHR sebelum dirinya ditemukan tewas.

"Dari empat CCTV yang diperiksa, dua menunjukkan keberadaan korban. Korban bersepeda ke TKP (tempat kejadian perkara)," kata Leonardus.

Empat kamera CCTV itu merupakan bagian dari 18 kamera CCTV di sekitar Pos Spion. Namun, hanya empat saja yang merekam keberadaan CHR.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, hanya dua kamera CCTV saja yang merekam CHR bersepeda ke Pos Spion.

Leonardus mengatakan bahwa CHR bersepeda sendirian ke Pos Spion. Tidak ada orang satu pun yang mengikutinya.

Baca juga: Ada 6 Luka Tusuk di Tubuh Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim

Terkait jarak tempuh dari rumahnya menuju Pos Spion, estimasinya adalah 1,5 kilometer menggunakan sepeda.

"Estimasi (waktu tempuh), sesuai pemeriksaan CCTV dan dilakukan reka ulang menggunakan sepeda, lebih kurang 10 menit 49 detik," terang dia.

8. Saksi sempat mendengar rintihan

Saksi mengaku sempat mendengar suara rintihan CHR saat tubuh korban masih terbalut api.

Leonardus mengatakan, saksi saat itu berada sekitar 30 meter dari korban.

"Saksi yang mendengar suara rintihan. Dengan jarak kurang lebih 30 meter dari satpam Royal Golf. Kebetulan bersebelahan dengan tkp (tempat kejadian perkara)," tutur dia.

Kendati demikian, Leonardus berujar polisi masih memeriksa dan mendalami keterangan para saksi. Setidaknya kata dia, sudah ada 12 saksi yang diperiksa.

9. 12 saksi diperiksa

Jumlah saksi yang diperiksa dalam tewasnya CHR terus bertambah.

Polisi pun mendapatkan keterangan baru untuk mengungkap kasus kematian CHR.

"Yang sudah diperiksa 12 saksi," ungkap Leonardus.

Adapun jumlah saksi bertambah seiring waktu lantaran polisi baru memeriksa sepuluh saksi pada Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Polisi Temukan Kertas Bergambar Milik Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim, Korban Merasa Dihargai Saat Main Game

Selain orangtua CHR, saksi lainnya yang diperiksa adalah wali kelas, guru bimbingan konseling (BK), teman sekelas, sekuriti Pos Spion atas nama Sasono Bayu Aji, dan anggota POM (Polisi Militer) yang piket pada saat kejadian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Megapolitan
Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Megapolitan
PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

Megapolitan
Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

Megapolitan
Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Megapolitan
ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

Megapolitan
Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Megapolitan
Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Megapolitan
Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Megapolitan
Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com