Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru yang Terungkap dalam Kematian Anak Perwira TNI AU di Lanud Halim

Kompas.com - 04/10/2023, 08:43 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan fakta-fakta terbaru terkait kematian CHR (16).

CHR adalah putra perwira menengah (Pamen) TNI AU yang ditemukan tewas terpanggang dengan luka bakar 91 persen di Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2023).

Kasus kematian itu sejauh ini memang masih menyisakan banyak misteri, meskipun polisi terus menemukan fakta-fakta terbaru guna memecahkan kasus ini.

Salah satu fakta yang terungkap adalah tidak ditemukannya bercak darah dan DNA selain milik CHR di Pos Spion.

Berikut Kompas.com rangkum sederet fakta yang baru terungkap dalam kasus kematian anak Pamen TNI AU, Rabu (4/10/2023):

1. Tak ada bercak darah dan DNA selain CHR

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata mengungkapkan, penyidik tidak menemukan bercak darah selain milik CHR di tempat kejadian perkara (TKP).

Temuan ini berdasarkan pemeriksaan melalui Kimia, Biologi, Forensik Puslabfor Bareskrim Polri atas kasus tersebut.

"Tidak ada bercak darah lain di tempat kejadian perkara (TKP) selain korban," ucap Leonardus dalam konferensi pers yang digelar Selasa (3/10/2023).

Selain itu, kata Leonardus, kepolisian tidak menemukan deoxyribonucleic acid (DNA) di TKP, selain milik korban.

Baca juga: Polisi: Tak Ada Bercak Darah dan DNA Lain Selain Milik Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Hakim

2. Hanya menggunakan bahan bakar bensin

CHR ditemukan tewas terpanggang. Sebelumnya, publik tidak mengetahui jenis bahan bakar yang digunakan dalam kasus ini.

Namun, berdasarkan penyelidikan lebih lanjut, ditemukan adanya bahan bakar bensin di TKP. Selain itu, tidak ditemukan alat bakar selain bensin.

3. Ada 6 luka tusuk di dada CHR

Polisi menemukan enam luka tusuk pada tubuh CHR, tepatnya di area dada.

"(Berdasarkan) hasil visum dan otopsi, terdapat enam luka tusuk dan luka bakar 91 persen," ujar Leonardus.

Dari enam luka tusuk itu, tiga di antaranya berada di hati dan berakibat fatal.

Kendati demikian, polisi belum dapat memastikan apakah luka tusuk merupakan penyebab utama CHR tewas.

Baca juga: Saksi Mengaku Dengar Rintihan Anak Pamen TNI AU Saat Terbakar di Lanud Halim

4. Belum diketahui kapan pembakaran terjadi

Polisi belum mengetahui apakah tubuh CHR ditusuk terlebih dahulu lalu dibakar, atau sebaliknya.

"Nanti akan kami lakukan pendalaman dengan dokter dam pihak Puslabfor. Saat terbakar, dia dalam kondisi masih hidup. Indikasinya terdapat jelaga di tenggorokan korban," jelas Leonardus.

"Tapi, apakah pembakaran sebelum luka di dada atau sesudah, masih harus didalami. Kami cukup berhati-hati," imbuh dia.

Baca juga: Kamera CCTV di Lanud Halim Rekam Anak Pamen TNI Naik Sepeda Seorang Diri ke Tempat Kematiannya

5. Ada kertas berisi pesan di kamar CHS

Polisi menemukan dua kertas bergambar dan tulisan tangan CHR di kamarnya. Menurut Leornadus, tulisan CHR dalam kertas tersebut memang tidak terlalu jelas.

Kendati demikian, secara garis besar, CHR menyampaikan kesenangannya saat berselancar menggunakan gawainya.

"Bahwa, 'sepertinya bermain HP, tablet, dan komputer itu bagus.' Dia merasa dihargai di game tersebut daripada di kehidupan ini, itu kata-katanya," ucap Leonardus.

Pada intinya, kata Leonardus, CHR merasa lebih nyaman lebih dihargai pada saat bermain game.

Baca juga: Lihat Pesan Kematian CHR di Roblox, Teman-temannya Tak Sempat Bertanya

Sebelumnya, polisi memang menemukan pesan aneh pada akun game online Roblox milik CHR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Megapolitan
PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

Megapolitan
Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Megapolitan
Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Tanjung Priok Macet Total Imbas Kebakaran di Terminal Kontainer Cilincing

Megapolitan
Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Nasib Tukang Tambal Ban yang Diduga Tebar Ranjau, Digeruduk Ojol lalu Diusir Warga

Megapolitan
Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan, Mungkinkah Terwujud?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com