Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Warga Tambora yang Alami Krisis Selama 2 Tahun: Habis Uang untuk Beli Air Bersih, tapi Tetap Bayar Tagihan

Kompas.com - 05/10/2023, 17:26 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah dua tahun lamanya warga RW 04, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, mengalami krisis air bersih. Penderitaan ini dirasakan setidaknya empat lingkup rukun tetangga (RT).

Menurut warga bernama Syahrul (49), dalam kurun waktu tersebut, air yang disuplai Perumda Air Minum Jaya (PAM) Jaya tak selalu mengalir dengan lancar.

"Sudah lumayan lama ya krisis air. Sudah dua tahunanlah. Nanti ada air, nanti enggak," kata Syahrul saat ditemui di lokasi, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Kemarau Panjang, Bojongsari Disebut Jadi Daerah Paling Krisis Air Bersih di Depok

Sepengetahuan Syahrul, krisis air bersih terjadi lantaran pipa yang mengalirkan air jebol. Karena itu, mau tak mau warga harus membeli air dari tukang air keliling.

"Dampaknya ke sini, beberapa hari mati total kemarin. Cuma habis itu disuplai lagi, tetapi beberapa titik masih terkendala," ucap Syahrul.

Menurut dia, air juga mengalir tak merata. Dalam satu RT, misalnya, beberapa rumah tak dialiri air. Bahkan, kata dia, ada juga yang airnya hanya keluar tengah malam.

"Yang bikin bingung itu kenapa enggak rata begitu, ada yang keluar ada yang enggak," lanjut dia.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Tambora sejak Dua Tahun Lalu, Warga: Jelas Kami Rugi

Terpaksa beli air lagi

Sebagian besar warga yang terkena krisis air terpaksa membeli air bersih dalam jeriken yang dijual pedagang keliling untuk memenuhi kebutuhan di rumah.

"Kalau dibilang rugi, jelas kami merugi. Dengan air enggak keluar, beli air gerobakan. Jadi mengeluarkan uang lagi," ujar Syahrul.

Sekali membeli air yang dibawa pedagang, Syahrul bisa merogoh kocek hingga Rp 50.000. Sementara, ia juga tetap membayar tagihan air.

"Bayar, walaupun mati kan ada biaya tetap kan walaupun air enggak keluar. Ada yang bayar Rp 8.000, ada yang Rp 15.000," jelas dia.

Baca juga: Pencuri di Tambora Tertangkap, Polisi: Aksinya seperti Spider-Man

Setidaknya, ada empat lingkup rukun tetangga (RT) yang hingga kini masih terdampak, yakni RT 001, RT 013, RT 014, da RT 015.

Syahrul menuturkan, dalam satu RT, ada sejumlah rumah yang dialiri air, sedangkan yang lainnya tidak.

"Satu RT itu ada yang airnya keluar, ada yang enggak keluar. Walaupun rumah sebelahan, kadang-kadang satu rumah airnya keluar tetapi sebelahnya enggak," jelas Syahrul.

Ia pun berharap air kembali mengalir dan warga bisa dengan bebas menggunakannya untuk kebutuhan mereka.

Baca juga: Sengsaranya Warga Bekasi akibat Krisis Air, Bolak-balik Ambil Air dari Kubangan Pipa Bocor untuk Kebutuhan Sehari-hari

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com