DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut Kecamatan Bojongsari menjadi daerah paling terdampak kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda Depok beberapa bulan terakhir.
"Yang paling krisis air, tapi saya perlu didalami lagi apa benar begitu, itu di wilayah Bojongsari," kata Idris di Balai Kota Depok usai memimpin shalat Istisqa meminta hujan turun, Rabu (4/10/2023) pagi.
Menurut Idris, perlu didalami lebih lanjut soal informasi kekeringan di Bojongsari. Sebab, Bojongsari termasuk kawasan yang masih terdapat banyak pohon.
"Bojongsari kan daerah yang kepadatan penduduknya sedikit, masih rendah, terus pohon-pohonnya juga masih banyak. Jadi bukan kekeringan. Bahasanya kering air jadi maksudnya harus digali lagi," ujar dia.
Selain Bojongsari, sebagian wilayah di Kecamatan Pancoran Mas juga dilanda kekeringan.
Oleh karena itu, Pemkot Depok bersama PDAM telah menanam pipa air di sejumlah titik untuk mempermudah warga yang ingin berlangganan air bersih.
"Pancoran Mas sebagian, tidak semua. makanya ada beberapa wilayah atau perumahan yang memang di jalan rayanya sudah ada pipa PDAM sebagai peluang untuk mereka yang mau mendaftar sebagai pelanggan (PDAM)," ucap Idris.
Baca juga: Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih
Di sisi lain, Idris memastikan cadangan air bersih di Depok selama musim kemarau ini akan tetap tercukupi, bila melihat kondisi Sungai Ciliwung yang menurut dia masih terbilang normal.
"Ya masih bisa, air Ciliwung masih normal, jadi kita masih bisa mensterilkan air Ciliwung. Kemudian air danau atau setu juga masih normal, tidak ada kekeringan," kata Idris.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.