Sarana Jaya menyediakan dua jenis HTM di masing-masing lokasi. Pertama, tipe studio mulai dari Rp 230 juta dengan ukuran mulai dari 23,4 m2 hingga 24,5 m2. Kedua, tipe dua kamar tidur atau 2BR dengan harga mulai Rp 395 juta dengan ukuran mulai dari 34,2 m2.
Soal cicilan, masyarakat dapat mencicil dalam jangka waktu 5-20 tahun. Untuk tipe studio, cicilan mulai dari Rp 1,4 juta per bulan hingga Rp 4,5 juta per bulan. Sementara, untuk tipe 2BR, masyarakat dapat mencicil mulai dari Rp 2,7 juta per bulan hingga Rp 7,4 juta per bulan.
Harga tersebut sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN), izin mendirikan bangunan, izin layak huni atau PB Induk, dan pemecahan SHMSRS.
Setiap lokasi HTM, baik di Menara Samawa dan Menara Kanaya, telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang, mulai dari minimarket, taman anak-anak, shuttlebus ke stasiun dan halte atau pemberhentian transportasi yang terintegrasi, hingga layanan keamanan selama 24 jam dan CCTV.
Seluruh hunian Sarana Jaya dibangun sendiri oleh BUMD tersebut. Sementara, penjualan hunian dilakukan lewat kerja sama dengan DPRKP dan pembiayaan dengan Bank DKI.
HTM merupakan satu dari empat program yang dijalankan oleh Sarana Jaya yang menjadi garda terdepan sebagai penyedia rumah khusus MRB.
Sarana Jaya juga menjalankan branding perusahaan sebagai real estate developer di bidang land banking, property (mal, bangunan komersial, perkantoran), infrastruktur Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT), dan masalah pengelolaan sampah di Jakarta.
Salah satu warga Jakarta yang telah merasakan dampak positif dari pembangunan hunian oleh Sarana Jaya adalah Kiki. Pria 26 tahun ini tinggal di Menara Kanaya, Cilangkap. Ia mengaku pindah ke Menara Kanaya karena lebih dekat dari tempatnya bekerja.
"Kebetulan, Menara Kanaya sangat dekat dengan kantor saya bekerja yang juga berada di Cilangkap. Itu yang menjadi alasan saya pindah dari Bekasi ke sini," tutur Kiki dalam tayangan video yang diterima Kompas.com.
Selain itu, ia juga tertarik pindah ke Menara Kanaya karena ada subsidi dari pemerintah untuk biaya down payment (DP) atau uang muka. Kiki pun langsung menyelesaikan persyaratan, agar bisa segera menghuninya.
"Lingkungannya sangat nyaman dan bersih. Pelayanan dari building management juga sangat baik," paparnya.
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Fajar. Pria yang telah menyelesaikan proses akad pembelian di Menara Kanaya ini mengaku, sangat terbantu dengan program HTM, sehingga ia dan istrinya bisa memiliki rumah sendiri.
"Saya berterima kasih kepada pemerintah karena telah mempermudah kami untuk dapat memiliki rumah di Jakarta. Sekarang, unitnya sudah bisa kami tempati," bebernya.
Begitu pula dengan Reyhan yang telah menyelesaikan akad pada Oktober 2022. Ia memanfaatkan program subsidi dari pemerintah untuk dapat memiliki tempat tinggal yang layak dan nyaman di Jakarta.
"Program rumah murah ini sangat membantu saya sebagai pegawai outsourcing melalui pembiayaan kredit. Program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Jakarta yang ingin memiliki rumah sendiri," ungkapnya. (Rindu Pradipta Hestya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.