JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih mengalami kendala untuk menata kabel fiber optik semrawut di Ibu Kota.
"Iya masih kendala, nanti diurus," ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota, Jumat (6/10/2023).
Heru memang tak menjelaskan secara spesifik kendala apa yang dihadapi Dinas Bina Marga.
Namun, dalam kesempatan berbeda, Dinas Bina Marga pernah menyatakan bahwa salah satu masalah yang dihadapi ialah belum semua wilayah di Jakarta masuk link Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT).
Baca juga: Banyak Kabel Semrawut, Pemkot Jaksel dan Apjatel Akan Keliling Kecamatan Tiap Hari untuk Rapikan
"SJUT mana, yang jaringan bawah. Itu izin kabel optik harus diawasi, diperbaiki," kata Heru.
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Samsul Bahri menjelaskan, pembuatan SJUT itu sampai saat ini masih dilakukan.
Hingga Agustus 2023, baru 10 titik kawasan di Jakarta Selatan yang sudah tersedia SJUT.
Beberapa di antaranya kawasan Mampang Prapatan, Senopati, Jalan Suryo, Walter Mongonsidi, Cikajang, dan Pattimura.
Baca juga: Kabel Semrawut di Kembangan Terancam Diputus jika Tak Kunjung Dibenahi Pemiliknya
"Ini masih berlanjut dari penugasan Pemda itu kan ada penugasan ke Jakpro sama Sarana Jaya untuk pembangunan SJUT," ucap Samsul.
Samsul mengatakan, Dinas Bina Marga DKI telah memerintahkan agar perusahaan pemilik kabel utilitas memindahkan kabel di udara ke bawah tanah atau SJUT yang sudah terbangun.
"Dan memang butuh waktu dan proses karena panjang kilometer yang sudah dibangun SJUT itu sekitar 24,5 kilometer. Kan itu masih terus berproses," ucap Samsul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.