Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Terkini Bocah yang Digigit Monyet Liar di Depok, Sudah Suntik Rabies

Kompas.com - 09/10/2023, 12:06 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Seorang bocah inisial A (7) terluka digigit dan dicakar monyet liar di kawasan Cipayung, Depok pada Sabtu (7/10/2023).

Dampaknya, bocah itu harus menerima 10 jahitan pada dahinya.

Setelah sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit, bocah itu kini sudah pulang ke rumah.

Pantauan langsung Kompas.com di rumah korban yang beralamat di Jalan Menteng RT 04/RW 04 Kelurahan Cipayung Jaya, Cipayung, Kota Depok, tampak perban putih dan coklat masih menutupi bekas luka A.

"Lukanya di dahi dijahit 10 jahitan, sama ini cakarannya. Di kakinya itu dicakar, di jidat yang digigit soalnya robek banget darahnya ngucur jadi dijahit sekitar 10 jahitan," kata ibu korban bernama Jahra, Senin (9/10/2023) di lokasi.

Baca juga: Monyet Liar Ngamuk di Depok, Gigit Bocah hingga Luka

Mata sebelah kanan A juga dalam kondisi bengkak. Sedangkan mata kiri tampak tidak ada gangguan.

Sementara, kaki A juga masih jelas bekas-bekas cakaran monyet.

Menurut pengakuan Jahra, begitu dibawa ke rumah sakit, A langsung disuntik tetanus. Kemudian pada malam harinya, A kembali dibawa ke puskesmas untuk disuntik rabies.

"Suntik tetanus dulu baru suntik rabiesnya malam harinya di puskesmas. Kata dokter, disuruh sampai monyetnya ada sakit atau mati. Tapi karena ini kan monyet liar dan ditangkap sama Damkar jadi saya kan waswas nih. Jadi saya bawa ke puskesmas buat suntik rabies," ucap dia.

Baca juga: Kronologi Monyet Liar Gigit Bocah di Depok

Kata Jahra putranya itu beberapa kali merasa pusing apabila terkena hembusan angin.

Akibat serangan monyet liar, A juga kerap merasa takut saat mendengar bunyi-bunyi aneh di dekat rumahnya.

"Dia kemaren tiap dengar suara atau bunyi-bunyian di dalam rumah jadi takut kayak trauma gitu," ujar Jahra.

A pun kini sudah bisa beraktivitas seperti biasa meski belum kembali bersekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com