JAKARTA, KOMPAS.com - Petaka kembali terjadi di gedung sekolah Jakarta. Seorang siswa berisial D jatuh dari lantai empat gedung sekolah menengah pertama (SMP), Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (9/10/2023).
Kabar kecelakaan itu dibenarkan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cengkareng Komisaris Hasoloan Situmorang. Menurut dia, polisi masih mendalami penyebab kematian korban.
"Kondisi korban, dapat informasi dari rumah sakit sudah meninggal dunia. Masih kami dalami. Kesimpulan bunuh diri dan yang lain," ujar Hasoloan, Senin (9/10/2023).
Baca juga: SMP Cengkareng Gempar, Siswanya Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Saat Hendak Merokok
Polisi kini masih melakukan pendalaman di tempat kejadian perkara (TKP). Dia menyebut korban D merupakan pelajar kelas IX sekolah tersebut.
Hasoloan berujar, D melewati jendela bolong tanpa terali sebelum insiden terjadi. Ia lalu terjatuh ke belakang gedung sekolah dekat rumah warga setempat.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 09.30 WIB pagi. Kala itu, D melewati jendela dan berdiri di pijakan di balik tembok lantai empat sekolah.
Berdasarkan keterangan saksi, D hendak merokok di balik jendela di samping kelas. Pelajar laki-laki itu diduga terpeleset di pijakan tembok tempatnya berdiri.
"Ketika mengarah ke situ (merokok) diduga kuat terpeleset akhirnya jatuh," terang Hasoloan.
Jendela yang bolong itu berada di sisi tembok kiri kelas. Tak terlihat terali ataupun kaca yang menutup kusen jendela.
Penyidik telah memasang garis polisi pada jendela tersebut. Sementara pintu kelas ditutup rapat dan dipasangi garis polisi.
Warga bernama Mandra Andika (38) sempat mendengar suara saat korban jatuh. Ketika dilihat, korban yang masih duduk di kelas IX ini telah terkapar bersimbah darah di depan rumah warga.
"Korban sudah jatuh, sudah enggak bisa ngapa-ngapain. Sudah enggak ada pergerakan," ungkap Mandra ditemui di lokasi kejadian.
Baca juga: SMP di Cengkareng Terapkan Belajar Jarak Jauh Usai Insiden Siswa Tewas Terjatuh dari Lantai 4
Menurut Mandra, suara kencang saat siswa terjatuh itu memancing rasa penasaran orang di sekitar. Melihat hal itu, Mandra lantas memanggil pihak sekolah.
"Datang dua orang (dari sekolah) lihat kondisi dia, balik lagi dia ke sekolahan. Enggak lama disediain ambulans. (Korban) dibantu warga sama pihak sekolah, baru dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Dia mengungkapkan, kondisi jalanan pada saat itu sedang sepi. Korban pun tak terdengar merintih kesakitan. Mandra memperkirakan kondisi tubuh D sudah banyak luka.