Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMPN 132 Jakarta Jatuh Usai Lewati Jendela Bolong, Wakepsek: Dua Hari Lalu Masih Ada Terali-Kaca

Kompas.com - 10/10/2023, 14:11 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 132 Jakarta Endang Sukesi buka suara soal jendela tanpa terali dan kaca yang dilewati siswa sebelum tewas terjatuh dari lantai empat.

Adapun siswa laki-laki berinisial D (16) terjatuh ketika berdiri di atas pijakan di balik jendela bangunan sekolah di Cengkareng, Jakarta Barat, itu pada Senin (9/10/2023).

Menurut Endang, terali maupun kaca pada jendela masih ada pada Jumat pekan lalu.

"Kami belum bisa memberikan statement apa pun, karena memang dua hari sebelumnya masih ada itu (terali dan kaca). Dan memang kami enggak tahu," ujar Endang saat ditemui di SMPN 132 Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Pelajar SMP Diduga Hendak Merokok Sebelum Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah, Perhimpunan Guru: Minim Kontrol Sosial

Dia menyampaikan, jendela bolong tersebut berada di dalam kelas yang biasa digunakan murid dan guru untuk kegiatan belajar mengajar.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah berkata, menurut pihak sekolah, jendela tertutup pada pekan lalu.

"Barusan kami gali bersama, ini yang menjadi perhatian bagi kami, sehingga memang perlu langkah-langkah selanjutnya," kata Ai.

"Tetapi kan kalau fakta ada di kepolisian. Cuma kalau kami berdialog, itu masih ada sebenarnya terali itu," sambung dia.

Baca juga: Petaka di Balik Jendela Sekolah: Seorang Siswa SMP di Cengkareng Diduga Jatuh dari Lantai 4 Saat Hendak Merokok

Kendati begitu, Ai menyebut akan menunggu hasil penyelidikan polisi, termasuk alasan korban melewati jendela.

"Nanti mungkin lebih dicek lagi, kok bisa anak sampai keluar. Apa dicopotin atau bagaimana. Sekali lagi, kami tidak punya kewenangan karena rilis resminya masih di kepolisian," ujar Ai.

Pantauan di lokasi, jendela yang bolong tersebut berada di sisi tembok kiri kelas. Tak terlihat terali ataupun kaca yang menutup kusen jendela.

Penyidik pun telah memasang garis polisi di jendela tersebut. Pintu kelas pun ditutup rapat dan dipasangi garis polisi.

Baca juga: SMP Cengkareng Gempar, Siswanya Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Saat Hendak Merokok

Sebelumnya, Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, korban diduga terjatuh sekitar pukul 09.30 WIB.

Korban D melewati jendela bolong di salah satu ruangan kelas di lantai empat.

"Jendela itu bolong, nah mereka ada aktivitas di situ sehingga korban terjatuh dari lantai 4 itu," kata Hasoloan saat dihubungi.

Berdasarkan keterangan saksi, korban D hendak merokok di balik jendela yang berada di samping kelas. Namun, korban terjatuh dari sana.

"Ketika mengarah ke situ (merokok) diduga kuat terpeleset akhirnya jatuh," ucap Hasoloan.

Kini, sudah ada lima saksi yang diperiksa dan dibawa ke Mapolsek Cengkareng untuk dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com