Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyaleg Lewat PAN Usai Dipecat PDI-P, Cinta Mega: Saya Tidak Mau Terpuruk Terus

Kompas.com - 10/10/2023, 20:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Cinta Mega mengaku memiliki pertimbangan sendiri memilih Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju menjadi calon anggota legislatif (Caleg) DPRD DKI Jakarta.

Namun, dia tak mau mengungkapkan alasannya memilih PAN sebagai kendaraan politiknya pada Pileg 2024 mendatang.

"Bukan memilih karena bagaimana, tapi ya sudah saya tidak mau terpuruk terus, tapi saya punya perhitungan sendiri kenapa milih PAN," ujar Cinta saat ditemui usai rapat terkait APBD DKI 2024 di kawasan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Masih Jadi Anggota DPRD DKI meski Sudah Dipecat PDI-P, Cinta Mega Hadiri Rapat RAPBD di Bogor

Menurut Cinta, setiap partai sama baiknya dan memiliki ideologi yang sama yakni Pancasila.

"Soal pengambilan suara di dapil gini, saya rajin turun ke warga dan saya juga lihat dari survei partai partai saya masih di atas," kata Cinta.

"Mereka tak peduli lihat kendaraannya (partai) apa, yang penting maju lagi, jadi tidak ada lihat khusus yang penting turun ke warga, kan belum kampanye belum kelihatan," ucap Cinta.

Untuk diketahui, Cinta sebelumnya kader PDI-P. Namun ia diberhentikan sebagai kader PDI-P setelah terlibat kasus disiplin.

Baca juga: Cinta Mega Bertobat Tak Main Judi Slot Lagi, Bikin PAN Luluh dan Mengusungnya sebagai Caleg DPRD DKI

Dia kedapatan bermain gim saat paripurna tentang rancangan peraturan daerah (raperda) pertanggungjawaban pelaksanaan APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2022.

Kini, Cinta bergabung dengan PAN. Ia juga dikabarkan kembali mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (Caleg) DPRD DKI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Cinta sebagai Caleg DPRD DKI daerah pemilihan (dapil) sembilan dengan nomor urut dua.

Dapil sembilan tersebut meliputi Kecamatan Tambora, Cengkareng, Kalideres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com