Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Mega Bertobat Tak Main Judi Slot Lagi, Bikin PAN Luluh dan Mengusungnya sebagai Caleg DPRD DKI

Kompas.com - 10/10/2023, 05:40 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Cinta Mega telah resmi bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN) usai dipecat sebagai kader PDI-P.

Seperti diketahui, Cinta Mega dipecat dari PDI-P lantaran dirinya kedapatan bermain gim judi slot saat rapat paripurna DPRD DKI.

Usai bergabung ke PAN, Cinta kembali maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

"Ya benar, yang bersangkutan (Cinta Mega) mendaftar calon anggota DPRD dari PAN," ungkap Ketua Divisi Teknis Bidang Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta Dody Wijaya saat dikonfirmasi, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Cinta Mega Kembali Nyaleg DPRD DKI Usai Dipecat PDI-P, Kini Daftar dari PAN

Dody mengatakan, Cinta Mega mendaftar sebagai caleg DPRD DKI dari PAN di penghujung masa pendaftaran.

"Tidak (daftar di awal), tapi ujung. Terakhir itu yang bersangkutan didaftarkan oleh PAN," ucap Doddy.

Ingin memperbaiki diri

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DKI Jakarta Eko Patrio menjelaskan alasan partainya mau menerima dan mendaftarkan Cinta Mega sebagai caleg DPRD DKI.

Salah satu hal yang menjadi pertimbangan adalah pernyataan Cinta Mega yang mengaku ingin memperbaiki diri setelah tepergok main gim judi slot saat rapat paripurna.

"Kenapa Cinta Mega masuk PAN? Pertama, Cinta Mega sudah kita ajak ngobrol dan sebagainya, dia (Cinta) ingin mengubah apa yang sudah dia lakukan," ujar Eko kepada wartawan, Senin.

Baca juga: Ini Pertimbangan PAN Usung Cinta Mega sebagai Caleg DPRD DKI

"Dia sudah mengubah dirinya dan ingin bertanggungjawab, mengabdi kepada masyarakat, berkhidmat kepada masyarakat, dalam hal ini masyarakat Jakarta," sambung Eko.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menjelaskan alasan partainya menerima Cinta Mega.

Viva menyampaikan, Cinta Mega dinilai tetap berkhidmat dalam perjuangan politik untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Jakarta.

"Dari kinerja dan komitmennya maka perlu untuk dilanjutkan," jelas Viva Yoga kepada wartawan, Senin.

Kendati demikian, Viva juga memahami masa lalu Cinta yang diberhentikan PDI-P dari anggota legislatif DPRD DKI lantaran bermain judi slot saat bertugas.

Jika itu dianggap sebagai sebuah kesalahan, kata Viva, Cinta Mega sudah menjalaninya dengan sabar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com