Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Siswa Berkebutuhan Khusus di Tangsel Ikut PKL: Berkali-kali Ditolak Hotel karena Tunagrahita

Kompas.com - 11/10/2023, 07:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang siswa berkebutuhan khusus, IS, mengalami kesulitan untuk ikut praktik kerja lapangan (PKL) karena berkali-kali ditolak oleh pihak hotel.

Kesulitan yang dihadapi IS ini disampaikan orangtuanya, Indrawati, kepada Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie lewat sebuah surat.

IS merupakan siswa kelas 11 jurusan perhotelan di SMK Pariwisata Puspa Wisata. Ia tak kunjung mendapatkan tempat praktik meski sudah beberapa kali diwawancara sejumlah hotel.

Baca juga: Orangtua Siswa Berkebutuhan Khusus Curhat Anaknya Ditolak PKL di Hotel

"Dia sudah wawancara di dua hotel bintang empat dan dua dua hotel bintang tiga, tetapi gagal," kata Indrawati dikutip dari video yang diterima Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Sang ibu khawatir

Menurut sang ibu, IS hanya berdiam diri di rumahnya selama delapan hari. Sementara, teman-teman IS telah mendapatkan tempat magang, baik itu yang jurusan perhotelan maupun perkantoran.

"Saya harus bagaimana? Saya minta tolong, Pak. Karena yang saya tahu seorang anak mempunyai hak asasi, human right, belajar, untuk sekolah dan merdeka belajar," keluh Indrawati.

Menurut Indrawati, pihak sekolah hingga kini belum menemukan cara agar putranya bisa mendapatkan tempat PKL. Ia tak masalah putranya ditempatkan di posisi mana pun asal mendapatkan kesempatan yang sama.

"Mungkin sebagai house keeping atau tukang sapu, tukang bersih-bersih atau kaca dan sebagainya. Begitu, Pak Ben. Saya minta tolong," imbuh dia.

Baca juga: Siswa Berkebutuhan Khusus di Tangsel Ditolak 4 Hotel untuk PKL, Orangtua Khawatir

Tak bisa intervensi

Kepala SMK Pariwisata Puspa Wisata, Hidayat Mulyana mengatakan, pihak sekolah tak bisa mengintervensi manajemen hotel untuk menerima IS untuk keperluan PKL.

Sebab, manajemen hotel pun juga mempunyai kriteria untuk merekrut para siswa. Menurut Hidayat, IS merupakan pengidap tunagrahita.

Tunagrahita adalah sebutan penyandang disabilitas dengan kemampuan intelektual dan kognitif berada di bawah rata-rata dibandingkan orang pada umumnya.

"Kalau anaknya si ibu ini (IS) memang tunagrahita, IQ-nya di bawah normal cuma 85, kan susah. Hotel juga punya standar tapi kami enggak bisa intervensi," ucap Hidayat saat dihubungi, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Siswa Berkebutuhan Khusus Ditolak Berkali-kali PKL di Hotel, Kepsek: Dia Tunagrahita

Hidayat menuturkan, perhotelan itu berhubungan langsung dengan klien sehingga kemampuan para siswa yang hendak PKL minimal mendekati kriteria standar pegawai hotel tersebut.

Menurut Hidayat, pihak sekolah juga sudah berupa mencarikan tempat untuk IS agar bisa segera magang. Setelah diantar beberapa kali wawancara, IS ternyata tak juga lulus.

Kendati begitu, Hidayat memastikan SMK Pariwisata Puspa Wisata masih tetap berupaya mencarikan tempat PKL untuk IS meski bukan sesuai jurusannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com