Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telat Minum Obat, Penderita Skizofrenia di Mampang Ngamuk hingga Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 11/10/2023, 17:08 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penderita skizofrenia mengamuk di Tegal Parang, Mampang Prapatan, akibat telat minum obat. 

Amukan pria berinisial SR itu membuat warga resah hingga melapor ke Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi.

Aduan itu lantas diteruskan Ade Ary kepada Kapolsek Mampang Kompol David Yunior Kanitero agar bisa mengecek langsung ke lokasi.

"Merespons petunjuk dari Kapolres Metro Jakarta Selatan, kami mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama Bhabinkamtibmas dan unsur dari pemerintahan, yakni Lurah Mampang Prapatan dan Ketua RT 13," ujar David kepada wartawan, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Idap Skizofrenia, Wanita yang Bawa Anjing ke Masjid di Bogor Divonis Bebas

Di lokasi, David kemudian bertemu dengan kakak SR, Nur Aini.

Aini lalu menjelaskan secara panjang lebar perihal insiden pelemparan yang dilakukan sang adik.

SR disebut mengidap penyakit skizofrenia. Ia sudah divonis menderita penyakit itu sejak tiga tahun lalu.

"Saudara SR sudah pernah berobat ke Rumah Sakit Duren Sawit. Kemudian oleh dokter didiagnosis mengalami sakit skizofrenia," tutur David.

Baca juga: Tanda-tanda Skizofrenia yang Perlu Diwaspadai

Aini juga membenarkan peristiwa pelemparan sejumlah benda yang dilakukan sang adik.

SR melempar sejumlah benda ke halaman rumah Aini karena telat meminum obat.

"Benar terjadi pelemparan yang dilakukan SR pada Selasa, 10 Oktober 2023, sekitar pukul 02.00 WIB. Dia marah-marah dan melempar benda milik kakaknya karena terlambat meminum obat dari dokter," ungkap David.

"Akibat terlambat meminum obat, kondisi kejiwaannya kembali terganggu," lanjut dia.

David menerangkan, bunyi pecahan kaca dari benda yang dilempar pada akhirnya mengganggu warga dan lingkungan sekitar.

Selain itu, serpihan kaca dari benda yang terlempar juga sampai ke pekarangan rumah warga.

"Jadi sebab-musabab warga mengadu adalah serpihan benda yang dilempar sampai ke halaman rumah warga dan jalan raya," imbuh dia.

Baca juga: Pengendara Moge yang Terobos Pintu Tol Diduga Idap Skizofrenia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com