"(Setiap keluar kontrakan) ya kadang-kadang (enggak makan), minum air saja," ucap Udin sambil tersenyum.
Terpaksa menahan lapar di tengah terik matahari tampaknya sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Udin.
Justru, hal tersebut terlihat lumrah untuknya. Kata Udin, hitung-hitung puasa.
"Pernah (enggak makan satu hari), beli roti doang, enggak punya duit. (Ada) Rp 2.000, beli satu saja. Air sudah ada, dibawa dari masjid, kadang ada," ungkap Udin.
Baca juga: Kisah Tejo Jadi Petani di Jakarta, Kini Kerja Serabutan karena Lahannya Kekeringan
Untuk minum, Udin tidak mengkhawatirkannya. Terkadang, setiap masjid yang disinggahi tersedia dengan gratis.
Rupanya, ada alasan kuat tersendiri bagi Udin mengapa harus bekerja ketika usianya sudah menginjak senja.
"Ya karena masih punya anak, 3 lagi. 3 (dari 8) masih pada sekolah (di kampung). Iya (putuskan tetap bekerja karena anak masih sekolah), sama masih belum pada nikah juga," ungkap Udin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.