Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Tajur Bogor, Akses Utama Jalan Penghubung Ciawi-Sukabumi Ditutup Sebagian

Kompas.com - 14/10/2023, 11:05 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Bencana longsor terjadi di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (13/10/2023) petang.

Tembok penahan tanah atau turap di bawah Jembatan Cigudig, Jalan Raya Wangun, Tajur, Kota Bogor, itu longsor setelah mengalami pengikisan.

Kondisi jembatan yang menjadi akses utama jalan penghubung antara Bogor-Puncak-Sukabumi bagi kendaraan non tol itu mengalami amblas pada salah satu sisinya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan, telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) untuk melakukan penutupan sebagian jalan.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi apabila terjadi longsor susulan.

"Tanah longsor setinggi kurang lebih 7 meter dan lebar 8 meter ini terjadi pada Jembatan Cigudig aliran Kali Cibalok. Akibatnya puing-puing longsoran sebagian menutupi aliran Kali Cibalok," tulis @bpbd.kotabogor dalam akun Instagramnya, yang dikutip KOMPAS.com, Sabtu (14/10/2023).

Baca juga: Pulang Kerja, Istri di Bogor Temukan Sang Suami Tewas Gantung Diri

Tanah longsor ini terjadi di perbatasan wilayah antara Kelurahan Sindangsari dan Kelurahan Muarasari.

Untuk mencegah tanah longsor susulan dan berdampak pada jalan raya, Pihak Dishub Kota Bogor dan Polresta Bogor Kota melakukan penutupan sebagian jalan di jembatan tersebut.

"Karena dikhawatirkan jika terjadi longsor susulan, jalan di lokasi tersebut akan berdampak kepada pengguna jalan."

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pemerintah daerah sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk dilakukan perbaikan yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu bulan.

Bima menyebut, amblasnya jembatan itu juga berdampak pada aliran air milik PDAM.

Baca juga: Herannya Warga Perumahan Bogor, Diminta Polisi Tunda Laporan Usai Rumahnya Dibobol Maling

Kata Bima, perbaikan akan dilakukan segera dan secepat mungkin dengan pemutusan aliran sementara.

"Lalu lintas masih bisa dilalui namun ada penyempitan jalur. Untuk mengurangi kepadatan arus, petugas dari kepolisian dan Dishub akan bersiaga untuk rekayasa lalin," sebut Bima, dalam keterangannya.

"Diimbau kepada pengendara bisa menggunakan jalur alternatif terutama roda empat, seperti tol, Jalan R3, maupun Cipaku. Kendaraan berat sementara dilarang melintas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com