Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Penembak Pamannya, Pria di Pulogadung Juga Ditembak Senapan Angin

Kompas.com - 16/10/2023, 09:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pulogadung, Jakarta Timur bernama Idham (21) hampir menjadi korban penembakan senapan angin, Minggu (15/10/2023).

Ini terjadi ketika ia mengejar pelaku penembakan pamannya, Amir (70), di Jalan Porselen IV RT 013/RW 03, Kayu Putih, pukul 14.17 WIB.

"Pas saya kejar ke depan gang, saya ditembaki tiga kali," tutur dia kepada Kompas.com, Minggu.

Idham ditembaki dengan peluru gotri yang sebelumnya menyasar Amir. Beruntung, tiga tembakan itu meleset.

Baca juga: Tangkap Basah Pencuri Motor, Lansia di Pulogadung Ditembak Senapan Angin

Idham mengungkapkan, senapan angin diarahkan para pelaku ke tubuhnya.

Namun, ia berhasil menghindari seluruh tembakan. Ia mengatakan, ada kemungkinan dirinya menjadi lebih waspada usai melihat Amir tertembak pada lengan kanannya.

"Sempat nembak-nembakkin tiga kali, saya berhasil menghindar. Habis itu saya kejar, cuma karena enggak kuat lari, mereka berhasil kabur," ujar Idham.

Penembakan terhadap Amir bermula saat ia sedang duduk di teras rumahnya. Kala itu, ia melihat seseorang berdiri di depan pagarnya.

Kebetulan, motor milik anaknya, Agus (44), sedang diparkir di sana. Amir mengira, orang itu adalah salah satu keponakan yang ingin menggunakan motor.

Saat ia menghampiri pagar, rupanya orang tersebut adalah salah satu dari tiga pelaku pencurian motor (curanmor).

Baca juga: Ditembak Pakai Peluru Gotri, Lansia di Pulogadung Luka pada Lengan Kanan

Amir mengungkapkan, orang tersebut tertangkap basah hendak merusak kunci kontak menggunakan kunci T.

"Begitu saya lihat dia baru mau nyongkel (kunci kontak) motor, saya pegang. Temannya nembak empat kali, saya kena tembak sekali di lengan kanan atas," ujar dia.

"Setelah nembak, para pelaku langsung kabur. Saya teriakin maling, ada yang ngejar. Kebetulan ada mobil lewat (di depan gang), tapi orang itu enggak komunikatif. Kalau mobil ngalangin, mungkin mereka tertangkap," sambung Amir.

Berdasarkan rekaman kamera CCTV yang Kompas.com terima, ada empat orang yang saling berboncengan menggunakan dua motor berwarna merah dan biru.

Pada waktu kejadian, mereka melintas dari depan gang menuju Jalan Porselen IV dan berputar sekali.

Ketika berputar, hanya motor merah yang berhenti di beberapa meter setelah warung dekat rumah Amir. Sementara itu, motor biru menuju ke depan gang.

Ketika motor merah berhenti, hanya satu yang turun untuk beraksi. Satu lagi berada di atas motor. Ia adalah pelaku penembakan terhadap Amir.

Saat ini, kasus sedang ditangani Polsek Pulogadung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com